Wednesday, April 11, 2007

MATERI KULIAH 13 IPS TERPADU

PENILAIAN KOMPETENSI GURU

Undang-undang No.14/2005 tentang Guru dan Dosen:
Profesional
Pedagogik
Sosial
Kepribadian
Mencakup:
Kemampuan merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif
Kemampuan merancang dan melaksanakan asesmen

APA DAN SIAPA YANG MENILAI:
Ø Penilaian Kelas
Ø Ketuntasan Belajar
Ø Rapor
Ø Evaluasi Program

UU No 20/2003 PASAL 35 AYAT (1)
Bahwa Standar Nasional Pendidikan mencakup standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.

PP 19 PASAL/2005 1 AYAT (11)
Bahwa Standar Penilaian Pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik

PENGERTIAN PENILAIAN:
Ø Adalah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik.
Ø Hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap ketuntasan belajar peserta didik dan efektivitas proses pembelajaran. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data yang diperoleh melalui kegiatan pengukuran dan nonpengukuran

PERBANDINGAN PENGUKURAN & NON-PENGUKURAN:
Ø Pengukuran dan nonpengukuran adalah proses untuk memperoleh data tentang karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu.
Ø Hasil pengukuran berupa data numerik atau kuantitatif, sedangkan hasil nonpengukuran berupa data kualitatif.

PENILAIAN:
* Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menetapkan pencapaian hasil belajar peserta didik.

PENILAIAN OLEH PENDIDIK:
* Tujuan dan Kegunaan:
l Tujuan memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar.
l Penilaian tersebut digunakan untuk (a) menilai pencapaian kompetensi peserta didik, (b) bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan (c) memperbaiki proses pembelajaran

PENILAIAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN:
* Tujuan dan Kegunaan:
l Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran

PENILAIAN OLEH PEMERINTAH:
* Tujuan dan Kegunaan: Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:
> pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
> dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
> penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan;
> pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN:
Mendidik
Terbuka/Transparan
Menyeluruh/Komprehensif
Terintegrasi dengan PBM
Objektif dan Sistematik
Berkesinambungan, Adil dan beracuan kriteria

1. MENDIDIK:
Mampu memberikan sumbangan positif terhadap peningkatan pencapaian belajar peserta didik. Hasil penilaian harus dapat memberikan umpan balik dan memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar.

2. TERBUKA / TRANPARAN:
prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan diketahui oleh pihak yang terkait

3. MENYELURUH/KOMPREHENSIF
menyangkut berbagai aspek kompetensi yang akan dinilai. Penilaian yang menyeluruh meliputi aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), sikap dan nilai (afektif), yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

4. TERINTEGRASI DGN PBM
yakni menilai semua hal yang dikerjakan peserta didik selama proses pembelajaran yang berkait dengan aspek kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik

5. OBJEKTIF DAN SISTEMATIK
Objektif, yakni penilaian yang berpijak pada kondisi nyata peserta didik dan kriteria yang ditetapkan
Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik sebagai hasil kegiatan belajarnya

6. BERKESINAMBUNGAN, ADIL DAN BERACUAN KRITERIA
Berkesinambungan, yakni dilakukan secara terus menerus sepanjang berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
Adil, yakni tidak ada peserta didik yang diuntungkan atau dirugikan berdasarkan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, warna kulit, dan gender
Beracuan kriteria, yakni penentuan kelulusan peserta didik menggunakan nilai batas ambang kompetensi (NBAK).

TEKNIK PENILAIAN:
* Teknik penilaian dapat berupa
> tes tertulis,
> observasi,
> tes praktik,
> penugasan perseorangan atau kelompok,
> dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik SK dan KD serta sesuai dengan karakteristik tingkat perkembangan peserta didik dari aspek kognitif, psikomotor, dan afektif

1. OBSERVASI:
Dapat pula disebut pengamatan, adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan menggunakan indera penglihatan secara langsung. Observasi dapat dilakukan secara formal maupun informal. Observasi formal dilakukan dengan cara menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya, sedangkan observasi informal dilakukan tanpa menggunakan instrumen yang dirancang terlebih dahulu
2. PRAKTIK:
Tes praktik, juga biasa disebut tes kinerja, adalah teknik penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan kemahirannya, baik diwujudkan dalam bentuk tertulis sehingga disebut tes keterampilan tertulis, ataupun dalam bentuk lain yaitu berupa kemahiran mengidentifikasi, bersimulasi, ataupun melakukan pekerjaan yang sesungguhnya.
Tes untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang ditangkap melalui alat indera disebut tes identifikasi.
Tes untuk mengukur kemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan disebut tes simulasi.
Tes untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya disebut tes petik kerja atau tes contoh kerja.
3. PENUGASAN:
Penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik menyelesaikannya di luar kegiatan pembelajaran di kelas/laboratorium.
Penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penugasan ada yang berupa tugas rumah atau berupa projek.
Tugas rumah adalah tugas yang harus diselesaikan peserta didik di luar kegiatan kelas, misalnya menyelesaikan soal-soal dan melakukan latihan.
Projek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
4. TES TERTULIS:
Teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa pilihan atau isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, dll. Adapun tes yang jawabannya berupa isian berbentuk isian singkat dan uraian
5. TES LISAN:
Tes lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung tatap muka antara peserta didik dengan seorang atau beberapa penguji. Pertanyaan dan jawaban diberikan secara lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran.
6 WAWANCARA:
Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang wawasan, pandangan, atau aspek kepribadian peserta didik yang jawabannya diberikan secara lisan dan spontan.
7. PEMBERIAN ANGKET:
Pemberian angket dilakukan untuk memperoleh fakta dan/atau tanggapan/sikap peserta didik atas suatu hal. Angket dapat disusun menurut skala tertentu seperti skala Likert, skala perbedaan semantik, skala Thurstone, skala Gutman, dan skala Bogardus.
8. PENILAIAN PORTOFOLIO:
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai portofolio peserta didik. Portofolio adalah kumpulan karya-karya peserta didik dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik.
9. JURNAL:
Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif.
10.INVENTORI:
Inventori merupakan skala psikologis yang dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat, dan persepsi peserta didik terhadap sesuatu objek psikologis. Inventori antara lain berupa skala Thurstone, skala Likert, atau skala berdiferensiasi semantik.
11.PENILAIAN DIRI:
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berbagai hal.
12. PENILAIAN ANTAR TEMAN:
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal.

INSTRUMEN
INSTRUMEN TES TULIS:
> Tes isian: isian singkat dan uraian
> Tes pilihan: pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan
INSTRUMEN TES PRAKTIK:
> Tes keterampilan tertulis
> Tes identifikasi
> Tes simulasi
> Tes petik kerja (tes contoh kerja): tes petik kerja prosedur dan/atau tes petik kerja produk
BENTUK INSTRUMEN :
> Observasi ---Lembar Pengamatan
> Penugasan---Tugas rumah, projek
> Tes lisan --- Daftar Pertanyaan
> Wawancara---Pedoman wawancara
> Penilaian portofolio---Lembar penilaian portofolio
> Jurnal ---Buku cacatan jurnal
> Inventori---Skala inventori
> Penilaian diri---Kuesioner/lembar penilaian diri
> Penilaian antar teman---Lembar penilaian antarteman

PELAKSANAAN TES TULIS:
> ulangan harian,
> ulangan tengah semester,
> ulangan akhir semester (ulangan akhir semester gasal), dan
> ulangan kenaikan kelas (ulangan akhir semester genap).
OBSERVASI:
> dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran
PENUGASAN:
> dapat berupa penugasan individual atau kelompok, dan
> dilakukan melalui tugas rumah atau bentuk proyek.
PEMILIHAN STRATEGI DITENTUKAN:
> Karakteristik hasil belajar yang akan diukur (indikator) yang telah ditentukan
> Strategi harus adekuasi dengan indikator
CONTOH HASIL BELAJAR:
> Keterampilan kognitif (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta)
> Keterampilan proses (merumuskan masalah, melakukan eksperimen, mengukur, mengkomunikasikan, dst.)
> Keterampilan psikomotorik (menggunakan alat, mendemonstrasikan gerakan, merangkai alat)
> Sikap termasuk keterampilan sosial (Disipin, kerjasama, jujur)
TEKNIK MENGUKUR HASIL BELAJAR:
> Mustahil diukur/direkam menggunakan satu cara/teknik saja
> Pasti ada satu cara yang paling baik untuk meng-ukur/merekamnya (selama hasi belajar dirumuskan secara operasional)

MEKANISMEN PENILAIAN:
Ø Perancangan penilaian dilakukan sejak disusunnya silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Ø Unit penilaian yang dilakukan oleh pendidik adalah Kompetensi Dasar, sehingga penilaian dilakukan terhadap peserta didik dalam penguasaan setiap Kompetensi Dasar melalui ulangan harian dan/atau teknik lain yang sesuai.
Ø Ulangan harian dapat dilaksanakan untuk mengetahui penguasaan beberapa Kompetensi Dasar yang relevan.
Ø Ulangan harian direncanakan dan dilaksanakan oleh pendidik dengan sepengatahuan satuan pendidikan agar tidak terjadi lebih dari tiga ulangan harian pada hari yang sama.
Ø Hasil ulangan harian diumumkan dan bagi yang tidak mencapai nilai batas ambang kompetensi (NBAK) atau kriteria ketuntasan minimal (KKM) dikenai program remedi dan diberi ulangan kembali untuk melihat keberhasilannya.
Ø Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas (ulangan akhir semester genap) direncanakan dan dilaksanakan oleh pendidik dengan sepengetahuan satuan pendidikan.
Ø Hasil ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas diumumkan; dan bagi yang tidak mencapai NBAK yang ditetapkan satuan pendidikan dikenai program remedi dan diberi ulangan kembali untuk melihat keberhasilannya.
Ø Hasil penilaian akhir semester untuk suatu mata pelajaran dilaporkan untuk tiap-tiap ranah, yakni aspek kognitif, psikomotor dan afektif.
Ø Hasil penilaian akhir semester untuk suatu mata pelajaran dilaporkan dalam bentuk satu nilai yang mencerminkan aspek kognitif dan/atau psikomotor. Penjelasan secara rinci tentang proporsi antara aspek kognitif dan aspek psikomotor perlu diberikan untuk setiap mata pelajaran. Untuk aspek afektif dinyatakan secara kualitatif dengan kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang.
Ø Hasil penilaian dimanfaatkan oleh pendidik untuk meningkatkan kualitas program pembelajaran yang diselenggarakan, sedangkan bagi peserta didik sebagai cerminan untuk berupaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan.

MATERI KULIAH 12 IPS TERPADU

KETERAMPILAN ESENSIAL IPS
Mengorganisasikan dan Menggunakan Informasi

A. Keterampilan Berpikir (Thinking Skills)

1. Mengklasifikasi informasi

q Mengidentifikasikan bahan factual yang relevan
q Melihat hubungan antara item informasi factual
q Mengelompokkan data sesuai dengan criteria yang tepat
q Mengurutkan secara tepat
- menurut urutan kejadian
- menurut penting tidaknya
q menempatkan data dalam bentuk tabel :bagan, graphik , ilustrasi

2. Menafsirkan informasi

q Menentukan hubungan antara katagori-katagori informasi
q Melihat hubungan sebab akibat
q Mengambil kesimpulan sementara dari bahan factual
q Memprediksikan outcome berdasarkan informasi factual
q Mengenal dimensi nilai dari penafsiran bahan factual
q Memahami ada kalanya lebih dari satu penafsiran bahan factual valid

3. Menganalisa informasi

q Membentuk organisasi gagasan utama suatu topik
q Memecah suatu topik ke dalam komponen komponen sesuai dengan kriteria yang tepat
q Melihat secara kritis hubungan hubungan antara elemen dari suatu topik
q Mendeteksi bias dalam data yang disajikan dalam berbagai bentuk: graphik, tabel, visual, cetak
q Membandingkan dan mengkontraskan kredibilitas berbagai padangan pada peristiwa yang sama

4. Meringkas informasi

q Menarik gagasan penting dari detail data pendukung
q Mengkombinasikan konsep konsep penting ke dalam suatu pernyataan konklusi berdasarkan informasi
q Menguraikan gagasan gagasan utama dari suatu topik yang kompleks dalam bentuk ringkas.
q Membentuk pendapat berdasarkan pemikiran kritis dari informasi yang relevan
q Membuat hipotesa untuk penelitian lebih lanjut.

5. Mensintesakan Informasi

q Membuat proposal rencana kerja, menciptakan sitem baru, atau membuat skema futuristik berdasarkan informasi yang tersedia.
q Menafsirkan kembali kejadian kejadian untuk memperkirakan kemungkinan apa yang sudah terjadi dan menunjukkan dampak yang mungkin terjadi dari peristiwa tsb
q Menyajikan secara visual (bagan, graphik, diagaram, model dsb) informasi yang diperoleh dari bahan cetak.
q Menyiapkan paper riset yang memerlukan pemecahan masalah secara kreatif.
q Menkomunikasikan secara lisan dan tertulis

6. Mengevaluasi Informasi

q Menentukan apakah informasi penting untuk topik
q Memperkirakan cukup tidaknya informasi
q Mentes validitas informasi, dengan menggunakan criteria sumber, objektivitas, kebenaran teknis, keterkinian




B. Keterampilan Pengambilan Keputusan

q Mengidentifikasikan suatu situasi di mana diperlukan keputusan
q Menjamin informasi factual yang diperlukan relevan untuk pengambilan keputusan
q Mengetahui nilai nilai yang implicit tersirat dalam situasi dan issu issu yang muncul dari situasi
q Mengidentifikasikan alternatif rangkaian tindakan dan meramalkan kosekwensi dari tiap tindakan.
q Mengambil keputusan berdasarkan data yang diperoleh
q Mengambil tindakan untukmelaksanakankeputusan

C. Keterampilan Metakognitif

q Memilih strategi yang tepat untuk memecahkan masalah
q Memonitor diri sendiri proses berpikirnya


Keterampilan Esensial IPS:
Hubungan Antar Sesama dan Partisipasi Sosial

A. Keterampilan Personal

q Menyatakan keyakinan pribadi
q Mengkomunikasikan kepercayaan, perasaan, dan dan keyakinannya
q Menyesuaikan perilakunya sendiri agar sesuai dengan dinamika berbagai kelompok dan situasi
q Mengakui hubungan timbal balik antar manusia untuk memenuhi kebutuhan yang lain

B. Keterampilan Interaksi Kelompok

q Memberikan sumbangan untuk pengembangan iklim yang mendukung dalam kelompok
q Berpartisipasi dalam membuat aturan aturan dan petunjuk untuk kehidupan kelompok.
q Bertindak sebagai pemimpin atau pengikut
q Membantu dalam menentukan tujuan kelompok
q Berpartisipasi dalam mendelegasikan kewajiban, mengorganisir, merencanakan, mengambil keputusan, dan melakukan tindakan dalam kelompok
q Berpartisipasi dalam membujuk, melakukan kompromi, berdebat, dan bernegosiasi dalam penyelesaian konflik dan perbedan perbedaan.

C. Keterampilan Partisipasi Sosial dan Politik

q Selalu mengikuti informasi mengenai isu-isu yang mempengaruhi masyarakat
q Mengidentifikasi situasi situasi di mana diperlukan tindakan
q Bekerja secara individual atau dengan yan lain untuk menentukan tindakan yang tepat.
q Bekerja utuk mempengaruhi mereka yang menduduki posisi kekuatan sosial untuk memperbesar kebebasan, keadilan sosial
dan hak azasi manusia
q Menerima dan memenuhi tanggung jawab sosial yang berkaitan dengan kewarganegaraan di dalam masyarakat yang bebas

Keterampilan Esensial untuk IPS:
Mencari Informasi
A. Keterampilan Membaca

1. Pemahaman

q Membaca dan mendapatkan makna literal
q Menggunakan bab dan sub judul, kalimat utama, dan meringkas
q Memilih bacaan yang relevan dengan topik yang dipelajari
q Menafsirkan apa yang dibaca dengan mengambil kesimpulan sementara (inferens)
q Melihat hubungan sebab dan akibat
q Membedakan antara fakta dan opini; mengenal propaganda
q Mengetahui bias penulis
q Menggunakan petunjuk gambar dan tulisan/teks (captions) gambar untuk membantu pemahaman
q Membaca untuk bermacam keperluan: secara kritis, analitis, untuk memprediksikan hasil (outcomes), untuk menjawab pertanyaan, untuk membentuk pendapat, membaca cepat untuk mendapatkan fakta fakta (skiming)
q Mebaca bermacam bentuk bahan cetak: buku buku, majalah, surat kabar, buku telepon, jadwal, jurnal

2. Kosakata

q Menggunakan keterampilan mengenal kata: kenal dengan padangan sekilas, analisis phonetik, analisis sturktural
q Menggunakan petunjuk konteks untuk mendapatkan makna
q Menggunakan sumber yang tepat untuk mendapatkan makna istilah istilah dan kosakata esensial: glosari, kamus, daftar kata
q Mengenal dan memahami istilah istilah ilmu sosial yang jumlahnya semakin banyak

3. Kecepatan membaca

q Menyesuaikan kecepatan membaca untuk memenuhi kebutuhan tujuan
q Menyesuaikan kecepatan membaca sesuai dengan tingkat kesulitan bahan

B. Keterampilan Studi

1. Menemukan informasi

q Menggunakan berbagai bagian suatu buku (indeks, daftar isi, dst)
q Menggunakan kata kata kunci, huruf/cetakan ke …, indeks, referensi silang untuk mendapatkan informasi
q Menilai sumber sumber informasi –cetak, visual, elektronik
q Menggunakan masyarakat sebagai sumber

2. Mengatur informasi kedalam bentuk yang bisa dipakai

q Membuat garis besar topik
q Menyiapkan ringkasan membuat garis waktu
q Mencatat
q Menyimpan laporan
q Menggunakan huruf cetak miring (italics), catatan pinggir, catatan kaki
q Mendengarkan informasi
q Mengikuti petunjuk
q Menulis laporan dan makalah riset
q Menyiapkan bibliografi

C.Keterampilan Mencari Informasi dan Referensi

4. Perpustakaan

q Menggunakan kartu katalog untuk menemukan buku
q Menggunakan petunjuk pembaca untuk literature periodic dan indeks indeks lain
q Menggunakan COMCATS (Computer Catalog Service)

2. Refensi Khusus

q Almanak
q Ensiklopedia
q Kamus
q Indeks
q Penerbitan pemerintah
q Microfilm
q Periodical
q Sumber sumber berita: surat kabar, majalah, TV, radio, videotapes, artifak (peninggalan-peninggalan)

3. Peta, globe, graphik

q Keterampilan menggunakan peta dan membaca globe
q Orientasi peta dan membaca petunjuk
q Menemukan lokasi tempat tempat di dalam globe
q Menggunakan skala dan menghitung jarak
q Menafsirkan symbol symbol peta dan memvisualisasikan maknanya
q Membandingkan peta dan membuat referensi
q Menyatakan perkiraan lokasi
q Membaca/menafsirkan raphik
q Mendeteksi bias dalam bahan visual
q Menafsirkan pesan pesan politik dan sosial dalam kartun

4. Sumber-sumber Masyarakat

q Menggunakan sumber sumber inormasi di masyarakat
q Melakukan interview terhadap individu individu dalam masyarakat
q Menggunakan surat kabar local

D. Keterampilan Teknik untuk Peralatan Elektronik

1. Komputer

q Mengoperasikkan komputer dengan menggunakan program instruksional atau referensi yang disiapkan
q Mengoperasikan komputer untuk masuk dan mendapatkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber

2. Jaringan Informasi Telepon dan Televisi

q Kemampuan untuk mengakses informasi melalui jaringan









ASESMEN DAN EVALUASI

l Apa asesmen dan evaluasi?
l Apa tujuan asesmen?
l Menurut Anda apa yang mungkin berbeda pada waktu melakukan asesmen berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi?

l Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu.
l Kompetensi merupakan gabungan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang dilakukan secara konsisten.
l Kompetensi secara utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran.
(Kurikulum 2004, Nov 2004)

l Asesmen (penilaian) adalah proses pengumpulan bukti dan pendokumentasian belajar dan pertumbuhan siswa.
l Evaluasi adalah proses penyimpulan dan penerjemahan bukti, dan pengambilan keputusan profesional yang didasarkan pada informasi yang dikumpulkan.
(Hill and Ruptic, 1994)

TUJUAN ASESMEN
1. Asesmen memberikan umpan balik mengenai kemajuan belajar siswa dalam kaitan dengan kompetensi-kompetensi selama proses belajar-mengajar.
2. Asesmen memberikan informasi kepada para guru, orang tua,masyarakat mengenai demonstrasi kompetensi siswa
3 Asesmen menginformasikan kepada pengambil keputusan berkenaan dengan belajar siswa. Asesmen dapat digunakan untuk:
l Mengambil keputusan tentang kebutuhan dan proses belajar-mengajar siswa
l Membimbing perencanaan program belajar-mengajar berikutnya.

YANG MUNGKIN BERBEDA DENGAN KBK 2004
4. Mengumpulkan informasi berkelanjutan dalam berbagai konteks autentik
5. Menggunakan berbagai alat dan metode untuk mengumpulkan informasi
6. Menciptakan sistem untuk mencatat dan mengelola data
7. Mempunyai waktu untuk menganalisis dan mengevaluasi dan mengambil keputusan mengenai pengajaran yang akan dating

HUBUNGAN ASESMEN & EVALUASI
l Kita dapat memiliki asesmen tanpa evaluasi, tetapi kita tidak dapat memiliki evaluasi tanpa asesmen.
l Idealnya, kita mengases secara kontinyu sedangkan kita mengevaluasi hanya kadang-kadang.
(Johnson and Johnson, 2002)

Bagaimana cara Anda melakukan asesmen?

l Observasi terfokus
l Observasi formal atau informal dari perilaku siswa dalam lingkungan belajar yang wajar/natural dapat memberikan informasi yang berharga dari kemajuan belajar siswa.
l Formal: terencana dan terfokus pada kriteria dan siswa-siswa yang sudah ditentukan sebelumnya
l Informal: tidak terencana tetapi sering menunjukkan apa yang bisa dilakukan siswa dalam konteks yang berbeda-beda
l Produk*/hasil karya
l Informasi dapat dikumpulkan dari hasil kerja siswa: lisan, tertulis dan visual (dapat dilihat)
l Guru dapat melakukan asesmen produk siswa yang dilakukan dalam proses belajar bukan hanya produk final.
*Pengertian produk di sini semua jenis hasil karya siswa baik lisan, 2 dimensi atau pun 3 dimensi
l Percakapan
l Baik percakapan dengan siswa yang terencana mau pun tidak terencana memberikan pada guru informasi yang berharga yang mungkin tidak terkumpulkan dalam konteks-konteks lain.
l Konperensi dan interviu adalah 2 metode pengumpulan informasi melalui percakapan

TEKNIK PENILAIAN

l penilaian unjuk kerja,
l penilaian sikap,
l penilaian tertulis,
l penilaian proyek,
l penilaian produk,
l penggunaan portofolio, dan
l penilaian diri.

COBA BUAT INSTRUMEN UNTUK MENGASES BERBAGAI TEKNIK ASESMEN, TENTUKAN ASPEK-ASPEK YANG AKAN DIASES DAN BUAT RENTANGAN SKORNYA. ( BENTUKNYA BISA BENAR – SALAH / YA – TIDAK ATAU SKALA RENTANG ATAU RUBRIK)

MATERI KULIAH 11 IPS TERPADU

LEMBAR KERJA IPS
TEMA: KESEHATAN
Catatlah berat dan tinggi badan teman sekelasmu. Kemudian jumlahkan berat dan tinggi badan teman sekelasmu termasuk dirimu.
Jawab:
Berat =
Tinggi =
Hitunglah berapa rata-rata berat dan tinggi badan teman sekelasmu.
Jawab:
Rata-rata berat badan =
Rata-rata tinggi badan =
Coba kelompokkan berat dan tinggi badan teman sekelasmu berdasarkan jenis kelamin
Jawab:
B e r a t
Perempuan =
Laki-laki =
Tinggi
Perempuan =
Laki-laki =
Coba bandingkan mana yang lebih berat kelompok laki-laki atau perempuan? Mana yang lebih tinggi kelompok laki-laki atau perempuan?
Jawab:
Kelompok ……………………………….. > berat dari Kelompok ………………………………
Kelompok …………………………………> tinggi dari Kelompok ……………………………..
Buatlah gambar dengan tema Kesehatan dan warnai gambar tersebut sesuai dengan keinginanmu.
Buatlah daftar hewan apa saja yang khas dari setiap daerah dalam lembar kegiatan (peta Indonesia).
Mengapa kita penting melestarikan dan menjaga hewan dan tumbuhan yang langka & bagaimana caranya.
Coba gambar/warnai, hitung jumlah hewan dan tumbuhan yang kalian temukan pada saat pengamatan di kebun dalam grafik.



TEMA :PERISTIWA
Mengapa terjadinya pasang surut dan pasang naik
Adakah pengaruh pasang naik dan pasang surut bagi kehidupan laut dan manfaatnya bagi manusia.
Mengapa terjadinya gelombang laut
Bagaimana menjaga lingkungan laut tetap bersih tidak tercemar limbah.
Coba ceritakan kehidupan nelayan yang (umumnya miskin) telah memberi kebutuhan gizi berupa protein kepada kita semua.

TEMA: PERGAULAN
Buat pohon kelas dari kertas karton bekas yang berisi nama-nama siswa. Ajak mereka untuk menempelkan nama masing-masing di pohon yang telah disediakan.
Buat lembar kerja yang bertemakan “persahabatan” (chart persahabatan – roda persahabatan – buku persahabatan).
Coba ceritakan dengan jelas dan gamblang, bahwa manusia sebagai makhluk social tidak dapat hidup sendiri.
Coba sebutkan siapa nama kepala sekolah, guru-guru yang kamu tahu, ruang mana saja yang pernah kamu gunakan, berapa siswa yang kamu kenal di sekolahmu, siapa penjaga sekolahmu.
Apa tugas-tugas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah? Bagaimana tanggung jawab mereka terhadap tugasnya masing-masing?
Bagaimana jika seorang guru/kepala sekolah/penjaga sekolah tidak melaksanakan tugasnya dengan baik?
Bagaimana jika kalian tidak melaksanakan tugas sebagai siswa dengan baik ( mengapa ada anak menyontek, pernahkan kalian menyontek, bagaimana perasaan mereka saat menyontek,
Mengapa kita penting untuk berterus-terang (jujur) dan kerja keras?









Kriteria Lembar Kerja yang baik

Tugas Perorangan

Menurut Anda, apa kriteria Lembar Kerja yang baik?
Apakah Lembar Kerja sama dengan Lembar Test? Apa bedanya?
Apa fungsi Lembar Kerja?
Kapan Lembar Kerja diperlukan?

Tugas Kelompok

Diskusikan hasil pemikiran Anda mengenai kriteria LK
dengan anggota kelompok lain
Pilih 5 butir kriteria yang paling baik
Buat satu lembar kerja mengenai salah satu topik/konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria yang disepakati
Pajangkan contoh lembar kerja dan bandingkan dengan hasil kelompok kelompok lain

Bahan untuk Fasilitator

o Kriteria LK yang baik, antara lain:

- Sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Mengembangkan KD/keterampilan keterampilan yang relevan
- Perintah ringkas dan jelas (LK mini, hasilnya maksi)
- Mengaktifkan siswa
- Menggunakan pertanyaan terbuka, pertanyaan produktif dan problem solving
- Menggunakan berbagai sumber belajar
- Meningkatkan interaksi/kerjasama antar siswa
- Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah
- Membuat siswa produktif dan kreatif










MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN
MELAKUKAN WAWANCARA
INSTRUKSI:
n SECARA BERPASANGAN LAKUKANLAH WAWANCARA DENGAN TEMAN DISAMPING ANDA
n TEMUKAN SEBANYAK-BANYAKNYA INFORMASI TENTANG TEMAN DISAMPING ANDA.
n CATATLAH SEMUA TEMUAN HASIL WAWANCARA DI SELEMBAR KERTAS.

IDENTIFIKASI HASIL WAWANCARA MEREKA BERAPA BANYAK RATA-RATA TEMUANNYA TENTANG TEMANNYA?

n MOHON BAPAK/IBU MENDESKRIPSIKAN HASIL WAWANCARA SECARA NARATIF
n BACAKAN HASIL DESKRIPSI TENTANG TEMAN ANDA TERSEBUT
n DISKUSIKAN MENGAPA ANDA DAPAT MENEMUKAN BEGITU LENGKAP DESKRIPSI YANG DINARATIFKAN DAN ADA YANG KURANG?

FAKTOR APA SAJA YANG MEMPENGARUHI HASIL WAWANCARA?
n Kualitas pancaindra
n Kecepatan merekam
n Pengalaman
n Kejelian
n Kecermatan dalam kerja
n Sudut pandang berbeda-beda
n Kemauan menggali informasi yang lengkap
n Kemampuan menarasikan dengan sistematis, urut, runtut dan menarik
n Tujuan dan sasaran melakukan wawancara
n Paham tentang subyek yang diwawancarai
n Adanya tugas













MENGEMBANGKAN PENGALAMAN BELAJAR

Apa sumber rumusan pengalaman belajar ?
a. Aktivitas Siswa: Mengamati, Membaca, Bermain, dyl.
b. Kompetensi Dasar dalam Kurikulum
(Ingat fokus: mencari informasi)

Bagaimana Cara Merumuskan Pengalaman Belajar

A. Tentukan Sumber Belajar
”foto, gambar, teks berita koran, dan yang lain”

B. Pertimbangkan Tema
”Peristiwa: Bencana Alam Tsunami Aceh”
C. Tentukan Aktivitas Awal (Aktivitas ini dapat berupa pengalaman dan KD dalam Kurikulum)
”Membaca surat kabar, Menyimak Nara Sumber, Melakukan eksperimen, Mewawancarai sumber, mengamati objek, dyl.”
D. Tentukan Aktivitas Akhir (Aktivitas ini dapat berupa KD dalam Kurikulum atau tipe teks yang diharapkan)
”Mengambil keputusan, menulis laporan, menyikapi sesuatu, menghitung kebutuhan biaya perbaikan, memberikan bantuan,dyl.”

Cara Merumuskan Pengalaman Belajar

# Rumuskan Aktivitas Belajar Siswa (dari aktivitas awal menuju aktivitas akhir) (Kegiatan untuk KD)

”Mengamati Foto Bencana Alam Tsunami Aceh di koran Jawa Pos untuk merencanakan proses pemberian bantuan”

”Prioritaskan Kecakapan Mencari Informasi”

Cara Menata Kegiatan Belajar
# Jabarkan kegiatan siswa yang diinginkan!
”Aktivitas pengantar, aktivitas inti, dan aktivitas penutup”

”Aktivitas individual, berpasangan, diskusi kelompok, dan diskusi kelas”

Cara Mempertimbangkan Asesmen
# Tentukan hasil belajar (produk) yang dapat diwujudkan
”hasil identifikasi foto, hasil diskusi kelompok, hasil perencanaan pemberian bantuan, dyl.”

# Tentukan observasi yang akan dilakukan
”aktivitas individual mengidentifikasi foto, aktivitas diskusi kelompok mencari informasi yang diperlukan, dan aktivitas merencanakan pemberian bantuan”

# Tentukan wawancara yang akan dilakukan
”wancara ketika mengidentifikasi foto, wawancara ketika pencarian informasi, wawancara ketika perencanaan pemberian bantuan, dan yang lain”

MATERI KULIAH 10 IPS TERPADU

PEMBELAJARAN KOOPERATIFSEBAGAI PENYEIMBANG PEMBELAJARAN KOMPETITIF
PADA MATA PELAJARAN IPS/PKn

ISU-ISU PENDIDIKAN & IDEOLOGI KOMPETITIF:
APAKAH NEOLIBERALISME SAMA DENGAN LIBERALISME?

KALAU TIDAK SAMA DIMANA PERBEDAANNYA?

NEOLIBERALISME = GLOBAL INTELEKTUAL HEGEMONI (GESOVIC):
u NEOLIBERALISME MERUPAKAN KELANJUTAN IDEOLOGI LIBERALISME YG DIUSUNG ADAM SMITH 3 ABAD YL.
u NAMUN ADA 3 PERBEDAAN ANTARA NEOLIBERALISME DGN LIBERALISME
1. DLM LIBERALISME MEKANISME PASAR DIPAKAI UNTUK MENGATUR EKONOMI NEGARA, SEDANGKAN DLM NEOLIBERALISME IA HARUS DIGUNAKAN UTK MENGATUR EKONOMI GLOBAL. DENGAN BANTUAN GLOBALISASI NEOLIBERALISME BISA MENJADI UNIVERSAL VALUE
2. DLM NEOLIBERALISME KINERJA PASAR DIPAKAI UTK MEMAKMURKAN INDIVIDU (INDIVIDUAL WEALTH) SEDANG DLM LIBERALISME DIPAKAI UTK KEMAKMURAN BERSAMA (COMMONWEALTH) KESEJAHTERAAN & KEMAKMURAN INDIVIDU LEBIH DIAGUNGKAN DALAM PAHAM NEOLIBERALISME
3. LIBERALISME MENGANGGAP OTORITAS REGULATIF NEGARA DIPERLUKAN, SEDANGKAN NEOLIBERALISME JUSTRU MENEKANKAN PELIMPAHAN OTORITAS REGULATIF DARI NEGARA KE INDIVIDU (SOCIAL WELFARE => SELFCARE )

LANTAS APA INTI NEOLIBERALISME?

MENGURANGI PERAN & CAMPUR TANGAN NEGARA DALAM MENGGERAKKAN RODA PEMBANGUNAN NASIONAL AGAR INDIVIDU BISA BERKOMPETISI SCR BEBAS. MEKANISME PASARLAH YG AKAN MENENTUKAN APAKAH INDIVIDU MENJADI PEMENANG (WINNER ) ATAU PECUNDANG (LOOSER ). SUBSIDI HARUS DIKURANGI DEMI EFISIENSI DAN MENGHORMATI MEKANISME PASAR, SESUAI DGN SEMANGAT “KONSENSUS WASHINGTON” .
KINI AGENDA-AGENDA NEOLIBERALISME MENDAPAT TANTANGAN DARI FORUM SOSIAL DUNIA (WSF). PARA PENOLAK NEOLIBERALISME BERANGGAPAN SESUNGGUHNYA IDEOLOGI INI DICIPTAKAN HANYA UTK KEPENTINGAN “PEMENANG YG SUDAH KUAT SECARA EKONOMI, POLITIK, PENDIDIKAN & MODAL”.
IDEOLOGI INI TDK PERNAH TERUSIK / TERBEBANI PERTANYAAN, BAGAIMANA NASIB MEREKA YG KALAH?
DIKEMANAKAN MEREKA? MENGAPA MEREKA KALAH?

APA & BAGAIMANA IDEOLOGI KOMPETITIF DALAM PENDIDIKAN?

• SALAH SATU IMPLIKASI NEOLIBERALISME DLM PENDIDIKAN ADALAH DIJADIKANNYA IDEOLOGI KOMPETISI SEBAGAI BASIS PENDIDIKAN.

• HAMPIR SEMUA SEKOLAH MULAI TAMAN KANAK-KANAK S/D PERGURUAN TINGGI DIDASARKAN IDELOLGI KOMPETISI. SISTEM PEMERINGKATAN ADALAH SALAH SATU WUJUD KOMPETISI. MULAI PENDIDIKAN DASAR HINGGA PERGURUAN TINGGI PESERTA DIDIK DIORIENTASIKAN BERKOMPETISI.

• KOMPETISI BISA MEMBERI MANFAAT BAIK INDIVIDU MAUPUN SOSIAL, TETAPI DENGAN KONDISI-KONDISI TERTENTU. ORANG YANG SUDAH KUAT DAN MAPAN DALAM EKONOMI, PENDIDIKAN DAN MODAL TIDAK FAIR JIKA BERKOMPETISI DENGAN MEREKA YANG LEMAH. INI BUKAN KOMPETISI YANG SEHAT, TETAPI BISA MENJADI EKSPLIOTASI DAN KONTRAPRODUKTIF.

BAGAIMANA PARADIGMA BERPIKIR NEOLIBERALISME?

u DALAM KOMPETISI HARUS ADA PEMENANG DAN PECUNDANG.
u KETIKA IDEOLOGI KOMPETISI DIJADIKAN BASIS PENDIDIKAN OUT PUT PENDIDIKAN HANYA AKAN MENGHASILKAN PEMENANG DAN PECUNDANG.
u KITA TIDAK SADAR, IDEOLOGI KOMPETISI YG DICIPTAKAN NEOLIBERAL DIDESAIN UTK KEPENTINGAN PEMENANG.

MENGAPA?
u KARENA YG MENDESAIN, MENYEBARKAN, DAN MENDESAKKAN KEPADA PUBLIK ADALAH PEMENANG, YAITU MEREKA YG KUAT SECARA EKONOMI, POLITIK, PENDIDIKAN DAN MODAL.
u DISINI PERTAUTAN ANTARA PENGETAHUAN DAN KEKUASAAN ALA FOUCALTIAN ATAU PENGETAHUAN DAN KEPENTINGAN ALA HEBERMAS MENJADI JELAS.

BAGAIMANA BILA IDEOLOGI KOMPETITIF DIJADIKAN BASIS PENDIDIKAN?
• PENDIDIKAN TDK AKAN PEDULI DGN NASIB MEREKA YG KALAH.
• PENDIDIKAN TDK AKAN PEDULI DGN PERTANYAAN: AKAN DIKEMANAKAN MEREKA YG “BODOH, TIDAK MAMPU, & MISKIN?
• PERTANYAAN ITU DIANGGAP TDK HANYA TDK RELEVAN BAGI KAUM NEOLIBERALIS, TETAPI SUDAH JELAS JAWABANNYANYA; MEREKA AKAN JADI PECUNDANG, TERSINGKIR, & JADI WARGA NEGARA KELAS DUA DI MASYARAKAT.
• INI ADALAH KONSEKUENSI DARI IDEOLOGI KOMPETISI.
• IDEOLOGI TDK PERNAH MEMPERTANYAKAN SCR KRITIS: MENGAPA MEREKA KALAH?; APAKAH KARENA MEREKA TDK MAMPU ATAU KARENA ADA FAKTOR LAIN YG MEMBUAT MEREKA TDK MAMPU BERSAING?

PERSAINGAN YANG TERJADI TIDAK SEHAT

• ADILKAH ? FAIRKAH ? BILA ANAK SEJAK KECIL MENDAPAT PENDIDIKAN YANG MEMADAI DAN ELITE BERSAING DENGAN ANAK YANG HANYA SEKOLAH DI MADRASAH DI PELOSOK DESA. KARENA KOMPETISI MENSYARATKAN ADANYA KESETARAAN DARI PARTISIPAN YANG BERKOMPETISI.
• KETIKA IDEOLOGI KOMPETISI DIJADIKAN BASIS PENDIDIKAN, SESUNGGUHNYA PENDIDIKAN HANYA DIDESAIN UTK KEPENTINGAN PARA PEMENANG YAITU MEREKA YG CERDAS, PANDAI DAN KUAT MODAL EKONOMI DAN MODAL SOSIAL.
• APAKAH PENDIDIKAN KITA TIDAK DIDESAIN UNTUK KEPENTINGAN ORANG-ORANG MISKIN, TIDAK MAMPU, BODOH, DAN LEMAH MODAL EKONOMI DAN SOSIAL?
• SIMPULAN: IDEOLOGI KOMPETISI HANYA MENJUSTIFIKASI PRIVILESE ORANG-ORANG YANG SUDAH KUAT.

MATERI KULIAH 9 IPS TERPADU

MENGELOLA KONFLIK(PILKADA)
PILKADA MERUPAKAN SALAH SATU CAPAIAN PENTING DLM PROSES DEMOKRASI LOKAL.

APABILA SEBELUMNYA PUBLIK HANYA MENJADI SAKSI DLM PILKADA YG TERTUTUP DLM LEMBAGA PARLEMEN, HADIRNYA PILKADA SCR LANGSUNG RAKYAT MEMILIKI OTORITAS UTK MEMILIH PEMIMPIN YG AKAN MENGELOLA SEGENAP URUSAN-URUSANNYA.

NAMUN, ARENA DEMOKRASI TDK HANYA DIRAMAIKAN PEMILIHAN PEMIMPIN YG REPRESENTATIF MAUPUN KOMPETITIF POLITIK. LEBIH DARI ITU, HADIRNYA KONFLIK POLITIK SERINGKALI TDK TERELAKKAN DLM KONTES POLITIK DEMOKRASI.

MASALAH KONFLIK POLITIK:
l REALITAS PILKADA, ADA 2 FENOMENA KONFLIK YG CUKUP MENGHAWATIRKAN, YAITU KONFLIK DI SURABAYA YG BERUJUNG DIMEJA HIJAUKAN & KONFLIK DI TUBAN YG MEMBAWA PADA ANARKISME SERTA KONFLIK MASSA YG BEGITU KERAS.
l PROSESI PILKADA AKAN TERUS BERLANGSUNG, BAYANGAN KONFLIK POLITIK MASIH MENJADI HANTU YANG AKAN MENWARNAI PERHELATAN PESTA DEMOKRASI LOKAL.
l BILA KONFLIK POLITIK SEBAGAI KENISCAYAAN DLM DINAMIKA POLITIK DEMOKRASI, PERSOALAN UTAMANYA BUKAN PADA BAGAIMANA MENGHILANGKAN KONFLIK POLITIK NAMUN BAGAIMANA MENGELOLA KONFLIK DGN CARA-CARA YG BERADAB.
l BOLEH JADI, BAGAIMANA MENTRANSFORMASIKAN KONFLIK POLITIK DARI KECENDERUNGAN BERSIFAT ANARKIS DAN DESTRUKTIF MENJADI KONSTRUKTIF, DINAMIS, SERTA MENDORONG KEHIDUPAN DEMOKRASI YG LEBIH MATANG.
l KONFLIK POLITIK YG TDK DIKELOLA DAN BERSIFAT DESTRUKTIF AKAN MEMBAWA KERUGIAN CUKUP BESAR – MELEMAHKAN STABILITAS POLITIK – MENGHAMBAT MASUKNYA INVESTASI LUAR NEGERI – LEMAHNYA DINAMIKA EKONOMI.

MASALAHNYA:
• BAGAIMANA MENGELOLA KONFLIK POLITIK DI DAERAH-DAERAH YANG AKAN MELANGSUNGKAN PILKADA. ?

• BAGAIMANA AGAR TINDAKAN ANARKISME MASSA DAN KONFLIK POLITIK TIDAK BERLARUT-LARUT DAPAT DIANTISIPASI. ?
HARUS ADA KESEPAKATAN ELITE:
n PROSES POLITIK DEMOKRASI MEMUNCULKAN REALITAS POLITIK PARADOKSAL.
n KEMATANGAN PROSES POLITIK DEMOKRASI MEMBUTUHKAN KEMAMPUAN MENYEIMBANGKAN DUA HAL YANG SALING BERTOLAK BELAKANG, YAITU KECENDERUNGAN KONFLIK POLITIK DAN KEBUTUHAN AKAN TERBANGUNNYA KONSENSUS POLITIK.
n KESEIMBANGAN ANTARA KONFLIK DAN KONSENSUS INI MERUPAKAN FAKTOR AMAT PENTING BAGI KEBERHASILAN PESTA DEMOKRASI.
n BELAJAR DARI PENGALAMAN PILKADA SEBELUMNYA KONFLIK POLITIK YG BERLANGSUNG DI TINGKAT MSY BERLANJUT SCR EFEKTIF MENJADI AKSI-AKSI DESTRUKTIF ANARKI MASSA KETIKA PARA ELITE POLITIK YG BERKONFLIK TDK MAMPU MEMBANGUN KESEPAKATAN DAN KONSENSUS POLITIK.
n KEKECEWAAN THD HASIL PILKADA OLEH PARA KANDIDAT POLITIK KEMUDIAN MENYEBAR SEPERTI API YG MENJALAR DLM TUMPUKAN JERAMI KE BASIS MASSA.
n KONDISI INI SEMAKIN DIPERKUAT KETIKA TDK ADA RUANG POLITIK YG BERFUNGSI BAGI PROSES KONSENSUS UTK MENCAIRKAN KETEGANGAN.
n KAPASITAS UTK MEMBANGUN KONSENSUS POLITIK DI KALANGAN ELITE POLITIK MEMERLUKAN KOMITMEN POSITIF DARI PARA AGEN POLITIK UTK MENJADIKAN DEMOKRASI MULAI TATARAN MEKANISME PROSEDURAL SAMPAI NILAI NORMATIF SBG SKEMA BERPIKIR DAN KERANGKA BERTINDAK DALAM RANAH DEMOKRASI.
n KETIKA DEMOKRASI MERESAP MENJADI BAGIAN DARI HABITUS PARA ELITE POLITIK, AKAN TIMBUL KESADARAN BAHWA DEMOKRASI BERJALAN UTK MENEGAKKAN POLITIK KEADABAN DAN BUKAN UTK MENGEJAR KEUNTUNGAN MATERI SERTA POLITIK KETIKA BERHASIL MEREBUT AKSES KEKUASAAN.

BIROKRASI HARUS BERSIH & BERWIBAWA:
n SALAH SATU PENYEBAB KONFLIK POLITIK – BILA JABATAN KEPALA DAERAH ADALAH SEBAGAI PEMIMPIN BIROKRASI DI DAERAH TERSEBUT, MENJANJIKAN KEUNTUNGAN EKONOMI DAN POLITIK YG BESAR BAGI MEREKA YG MENANGANI KONTES PILKADA.
n INSTITUSI BIROKRASI SELAMA INI DIPANDANG SEBAGAI TEMPAT AMAT STRATEGIS BAGI PARA KEPALA DAERAH UTK MEMBANGUN KONSESI EKONOMI-POLITIK DAN PRAKTIK-PRAKTIK KKN BERNILAI MATERI CUKUP BESAR BAGI PARA APARATUS DAERAH.
n TDK MENGHERANKAN APABILA MOMENTUM PILKADA DISAMBUT ANTUSIAS OLEH PARA POLITISI. MEREKA DGN PARA DONATUR DIBELAKANGNYA BERANI MEMPERTARUHKAN JUMLAH UANG CUKUP BESAR UTK MEMENANGI AJANG PILKADA. KETIKA TDK TERPILIH TDK MENGHERANKAN APABILA MEREKA AKAN MENDORONG MASSA PENDUKUNGNYA MELAKUKAN PROTES YG MENYULUT KONFLIK.
n ANTISIPASI THD KONFLIK PILKADA HARUS MEMPERHATIKAN REFORMASI BIROKRASI SBG SALAH SATU LANGKAH YG SCR GRADUAL DPT BERMAKNA BAGI PENGELOLA KONFLIK.
n JIKA MEKANISME HUKUM DITEGAKKAN & PENINDAKAN THD KASUS-KASUS KKN DILAKUKAN UTK MENEGAKKAN LINGKUNGAN BIROKRASI SEHAT, SCR PERLAHAN AJANG PILKADA TDK LAGI DIPEREBUTKAN SBG SARANA MENDAPATKAN KEUNTUNGAN MATERI DAN POLITIK BAGI PARA AKTORNYA, NAMUN SBG SARANA MELAYANI PUBLIK SERTA MENYEJAHTERAKAN RAKYAT.
n MAKA, HANYA KALANGAN BERKOMITMEN TINGGI YG AKAN MEMASUKI ARENA PILKADA. SEMENTARA KEKALAHAN YG DIALAMI, KARENA TDK MENYERTAKAN JUMLAH MATERI YG BESAR, TDK AKAN MENGHASILKAN KONFLIK BERKEPANJANGAN

SOCIAL TRUST:
n ANTISIPASI THD TERJADINYA KONFLIK BERSIFAT DESTRUKTIF, MESTI MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR PENGUATAN MASYARAKAT SIPIL DAN MODAL SOSIAL BERUPA KEPERCAYAAN ANTARA WARGA DAN ELEMEN-ELEMEN MASY SIPIL SBG SALAH SATU DIMENSI PENGELOLAAN KONFLIK.
n PADA KONTEKS INI TERJADINYA MODAL SOSIAL KULTURAL BERUPA TINGKAT KEPERCAYAAN TINGGI DARI SETIAP WARGA DAN TERBUKANYA RUANG DIALOG YG LUAS AKAN BERGUNA UTK MENTRANFORMASIKAN KONFLIK POLITIK.
n KEMAMPUAN ELEMEN MASY SIPIL MERUPAKAN SALURAN-SALURAN KOMUNIKASI UTK MEMPERTIMBANGKAN TIAP PERSOALAN YG MENCUL BERGUNA UTK MENGATASI KONFLIK.
n KETIKA PERSOALAN MUNCUL, PENGUTAMAAN PERTIMBANGAN RASIONAL DAN JERNIH BERBASIS SOCIAL TRUST MEREDUKSI PENGGUNAAN CARA-CARA KEKERASAN.
n KETERSEDIAAN KEPERCAYAAN SOSIAL ANTARA WARGA DAN KETERBUKAAN RUANG PUBLIK AKAN MEMBUAT WARGA SEMAKIN PEKA TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL MAUPUN PROVOKASI DARI LUAR MAUPUN ELITE YG AKAN MENGGUNCANG STGABILITAS DI WILAYAHNYA
n KETIKA PENGELOLAAN KONFLIK TELAH DIPERTIMBANGKAN MATANG DGN MELIBATKAN KOMUNIKASI ANTARA ELEMEN MSY SIPIL, POLITISI PEMEMRINTAH, DAN PELAKU EKONOMI – PERHELATAN PILKADA AKAN BERLANGSUNG DGN AMAN, DAMAI, DINAMIS, TANPA MENGORBANKAN STABILITAS POLITIK.




PENDIDIKAN NILAI DALAM IPS & HUMANIORA

l IPS & HUMANIORA – kajian ilmu yang potensial bagi pengembangan tugas-tugas pembelajaran yang kaya nilai
l Karakteristik IPS erat kaitannya dengan kehidupan mns dan banyak membahas ttg bagaimana mns dapat menjalin hub harmonis dgn sesama, lingk. dan Tuhan. (kaya nilai, moral, etika, dan perilaku) ilmu yg lebih lunak (soft science) / dinamis / probabilitasnya lebih banyak dibanding IPA.
l Penyadaran nilai melalui IPS & humaniora sering dihadapkan pd persoalan dinamika dan probabilitas nilai yg berubah-ubah, bukan pd masalah jarak antara nilai dgn topik kajian seperti IPA & matematika.

APA BAHAN KAJIANNYA:
l Bahan kajian IPS : mengkaji perilaku manusia dalam beragam bentuknya.
l Cabang ilmu:Psikologi;Geografi; Ekonomi; Politik; Sosiologi;Antropologi; Pendidikan.
l Humaniora: meliputi Bahasa dan Sastra yg menempatkan nilai komunikasi antar manusia; nilai keindahan karya manusia.

DISIPLIN ILMU-ILMU SOSIAL:
Psikologi: menaruh perhatian utamanya pada pengembangan potensi individu menempatkan nilai keunikan sebagai bagian dari aspek psikologi individu yg ikut berperan dalam pencapaian kedewasaan
Geografi: menempatkan kesadaran ruang /wawasan dari suatu kesatuan wilayah
Ekonomi; menempatkan nilai manfaat / keuntungan suatu barang/jasa
Politik; menempatkan nilai kekuasaan sebagai nilai tertinggi
Sosiologi; menempatkan nilai pada kualitas hubungan interpersonal seseorang sebagai anggota msy.
Antropologi; menempatkan nilai budaya suatu komunitas, suku, bangsa.
Pendidikan; mengambil keunggulan (par excellence) dari enam ilmu sosial.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NILAI:
1. Apakah pembelajaran IPS & humaniora saat ini telah difungsikan sebagai proses penyadaran nilai-nilai secara optimal?
2. Adakah suatu upaya untuk mendidik msy yg disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan tatanan kehidupan global?
3. Apakah tujuan-tujuan pembelajarannya telah memberikan sumbangan penting bagi pengembangan sistem nilai yang koheren?

Ketiga pertanyaan ini menekankan pentingnya pendidikan IPS/humaniora melalui sejumlah mapel dlm penyadaran nilai,moral,& estetika.
TAHAPAN PENDIDIKAN NILAI DALAM IPS:
PENGENALAN FAKTA-FAKTA LINGKUNGAN
2. PEMBENTUKAN KONSEP-KONSEP
PERTIMBANGAN NILAI YG TERINTEGRASI

BAGI SISWA BELAJAR IPS TDK CUKUP HANYA BERKISAR PD KONSEP VERBALISTIK – MENGENAL SEJUMLAH FENOMENA => KETAJAMAN ANALISIS THD NILAI DALAM SEJUMLAH ISU SOSIAL YG MUNCUL DEWASA INI.

PEMBELAJARAN NILAI YANG TERINTEGRASI DALAM IPS:
1. NILAI INTRINSIK: OBJEKTIVITAS, RASIONALITAS, & KEJUJURAN ILMIAH
2. NILAI DASAR MORAL: KEPEDULIAN THD ORANG LAIN, EMPATI, KEBAIKAN SOSIAL LAINNYA. <= PRINSIP KEBENARAN, KEADILAN, KEBAIKAN, KEPEDULIAN, KEINDAHAN <= AGAMA

PENTINGNYA PENDIDIKAN IPS DALAM PENYADARAN NILAI:
KONSTRIBUSI SEMUA PIHAK (ILMUWAN, ORTU,SEKOLAH DLL) BAGI PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASY
TDK CUKUP HANYA MEMPEROLEH PENGETAHUAN YG BERSIFAT KONSEPTUAL => PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MANUSIA <= SIKAP ILMIAH; KRITIS & KEMAMPUAN MEMBANGUN HUB ANTAR MNS, ALAM, TUHAN SCR SEHAT & HARMONIS
PENDEKATAN PEMBELAJARAN => KONSTRUKTIF => BERPIKIR;BEKERJA AKTIF, KREATIF, INOVATIF => MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL; MAMPU MENJALIN HUB INTERPERSONAL, KEPEDULIAN THD ORG LAIN & PENGHARGAAN THD SEGALA BENTUK KEHIDUPAN
PEMBELAJARAN IPS / HUMANIORA YG TERINTEGRASI DGN NILAI, MORAL DAN ETIKA:
=> SISWA DIHARAPKAN MAMPU MENGAPLIKASIKAN KONSEP DAN PRINSIP IPS => PENINGKATAN KUALITAS HIDUPNYA => PRIBADI-PRIBADI SEHAT DAN TANGGUH

MATERI KULIAH 8 IPS TERPADU

TERTIB SOSIAL DI MATA APARAT PENEGAK HUKUM
• DALAM JAGAT HUKUM, MAHKAMAH AGUNG, MAHKAMAH KONSTITUSI, KEJAKSAAN AGUNG, POLRI, TAMPAK BAGAI BANGUNAN BESAR YG MENJULANG TINGGI.

• NAMUN DALAM JAGAT KETERTIBAN SEMUA MENGERUT MENJADI KECIL. PARA HAKIM AGUNG, JAKSA AGUNG, POLRI MENYUSUT MENJADI MANUSIA YG KECIL.

• DALAM JAGAT HUKUM, HUKUM TAMPAK PERKASA MELALUI KEKUASAANNYA UTK MEMBUAT PERATURAN, MENYURUH ORG PATUH, DAN MENGHUKUM MEREKA YG TDK MEMATUHI HUKUM. DIA SUDAH HEGEMONIAL.

• DALAM JAGAT KETERTIBAN, HUKUM HANYA MENEMPATI SATU SUDUT KECIL, BERSAMA BERBAGAI KEKUASAAN NORMATIF YG LAIN.

• JAGAT KETERTIBAN LEBIH LUAS & ALAMI SERTA TDK HANYA DIHUNI HUKUM ATAU ORDE HUKUM.

APAKAH KEADILAN?
• JAGAT KETERTIBAN - KEADILAN DALAM ORDE HUKUM TERNYATA TDK MEMONOPOLI KEADILAN.
• HUMUM: PADA DASARNYA HANYA MENGHASILKAN KEADILAN FORMAL / LEGAL, TETAPI BELUM TENTU KEADILAN SUBSTANSIAL.
• KEADILAN SUBSTANSIAL BISA MUNCUL DAN DIBERIKAN DI BANYAK TEMPAT LAIN,TIDAK HANYA DI PENGADILAN NEGARA.
• MAKA, MESKI BERNEGARA HUKUM, KITA DIHADAPKAN JAGAT KETERTIBAN DAN KEADILAN YG JAUH LEBIH LUAS & SUBSTANSIAL.
• MESKI DEMIKIAN,HARUS DIAKUI ORDE HUKUM MEMILIKI BANYAK KELEBIHAN, SEPERTI LEGALITAS, BIROKRASI, FASILITAS PENDUKUNG, & APARAT PROFESIONAL.
• MESKI DEMIKIAN, DLM JAGAT KETERTIBAN, HUKUM HARUS BERKOMPETISI DGN BERBAGAI KEKUATAN NORMATIF LAIN YG MENGHUNI JAGAT KETERTIBAN YG SAMA.

MENGAPA TERJADI KRISIS KETERTIBAN?
• KENDATI INDONESIA ADALAH NEGARA HUKUM, NAMUN TDK OTOMATIS HUKUM MEMONOPOLI KEKUASAAN.

• PARA EKONOM MENGATAKAN, DLM KRISIS YANG MELANDA REPUBLIK SEJAK AKHIR TAHUN 1998, INSTITUT EKONOMI YG BESAR & FORMAL, SEPERTI PERBANKAN & INDUSTRI MENGALAMI PUKULAN BERAT TETAPI “EKONOMI RAKYAT” EKONOMI GUREM” JUSTRU TDK – MEREKA TETAP BERJALAN & MEMBUAT REPUBLIK INI BERTAHAN (SURVIVE).

• APA YG TERJADI DALAM EKONOMI, MUTATUS MUTANDIS JUGA TERJADI DLM HUKUM. JIKA HUKUM DIBACA DI MEDIA, ORANG BISA BERKESIMPULAN, REPUBLIK SUDAH AMBRUK (COLLAPSE) NEGERI INI SUDAH BERUBAH MENJADI BELANTARA KARENA SUATU KEHIDUPAN YG PENUH KETERTIBAN BERUBAH MENJADI MEDAN YG KACAU (CHAOTIC).

MENGAPA TERJADI PERSETERUAN ANTARA APARAT PENEGAK HUKUM?
• JIKA ORG TDK PUAS THD SUATU KEPUTUSAN, PENGADILAN DIRUSAK – DI RUANG SIDANG KADANG SUDAH DISIAPKAN BARISAN YG AKAN MENGINTIMIDASI HAKIM YG BERANI MENGHUKUM TERDAKWA.

• SUATU KEPUTUSAN YG SUDAH BAIK, DENGAN BERBAGAI ALASAN AKAN DIMINTAKAN BANDING DAN JIKA BELUM PUAS DIMINTAKAN KASASI ATAU UPAYA HUKUM LAINNYA.

• AKHIR-AKHIR INI MEDIA MENYUGUHKAN “PERSETERUAN” ANTARSESAMA LEMBAGA PENGADILAN, KPK, TIM TIPIKOR YG DENGAN SEMANGAT TINGGI MELAWAN KORUPSI, DIGUGAT EKSISTENSINYA, INGIN DIROBOHKAN. KONFLIK ANTAR MA DAN KOMISI YUDISIAL MENJADI KONFLIK TERBUKA. DSBNYA.

MENGAPA REPUBLIK INI TIDAK AMBRUK?
KARENA RAKYAT DIAM-DIAM MENYADARI, IA TDK DPT HIDUP DALAM KEKACAUAN & KARENA ITU TDK MAU NEGARA HUKUM & ORDE HUKUM ITU AMBRUK.
INILAH “KEKUATAN GAIB” YG MENOPANG KELANGSUNGAN HIDUP REPUBLIK INI. MESKI HUKUM & LEMBAGA HUKUM BERANTAKAN, RAKYAT MASIH PERCAYA KEPADA ORDE HUKUM. MAKA SELAMA RAKYAT MASIH MENARUH KEPERCAYAAN KEADAAN AKAN “BAIK-BAIK SAJA”.
JADI KINI HUKUM BUKAN BERJALAN KARENA IA ADALAH HUKUM & KARENA ITU HARUS DIPATUHI, TETAPI KARENA RAKYAT MASIH MEMILIKI KEPERCAYAAN (TRUST).
DITEMUKAN PERMAINAN UANG DIMANA-MANA: DIBERBAGAI LEMBAGA PERADILAN (PENGADILAN, KEJAKSAAN, KEPOLISIAN, DUNIA ADVOKAT).
S. POMPE (2005) MENYIMPULKAN HAL-HAL YG BAIK & MULIA DLM HUKUM PADA MASA LALU KINI TELAH MEROSOT.
KEMEROSOTAN ITU DIGAMBARKAN MELALUI KATA-KATA: COURAGE TURNED TO COWARDICE CAPABELLITY TO INCOMPETENCE, INTEGRITY TO STRUCTURAL CORUPTION, AND RESPECT TO CONTEMPT.
KONSTATASI POMPE HANYA BISA DILAWAN DGN MENGAJUKAN BUKTI-BUKTI NYATA YG SEBALIKNYA & INI RASANYA SULIT.

RUANG LINGKUP KETERTIBAN
l JAGAT KETERTIBAN JAUH LEBIH LUAS, RAKYAT HIDUP DALAM JAGAT ITU & TDK DLM ORDE HUKUM YG PENUH DGN FORMALITAS & PROSEDURAL.

l KARENA ITU, MESKI ATAP DARI NEGARA HUKUM INI BANYAK BOCOR, RAKYAT DGN GAGAH BERANI TETAP SETIA & MENCINTAI NEGERINYA.

l DISANA-SINI RAKYAT MEMUNCULKAN KEKUATAN DAN KEADILAN ALTERNATIF, MELALUI PENGADILAN NONFORMAL DESA.

REFLEKSI
• PESAN/MORAL AGAR SEMUA INSTITUT, LEMBAGA, BADAN, DAN PIHAK-PIHAK YG TERLIBAT DALAM BEKERJANYA MESIN NEGARA HUKUM MENGHENTIKAN “PERTIKAIAN” .

• DALAM JAGAT KETERTIBAN & KEADILAN HAKIM, JAKSA, POLISI, & ADVOKAT HANYALAH SEKRUP-SEKRUP ATAU RODA RODA KECIL DARI MESIN KETERTIBAN.

• JIKA MEREKA HANYA PEDULI DGN INSTITUT & LINGKUNGANNYA SENDIRI, MEREKA TDK AKAN MELIHAT CAKRAWALA KETERTIBAN YG LUAS.

• RAKYAT YG MENDAMBAKAN KETERTIBAN & KEADILAN DI ATAS SEKALIAN EGOISME PROFESI, KELEMBAGAAN DAN KEPENTINGAN.













KONFLIK SOSIAL
PENGERTIAN KONFLIK:
l FIGHT, STRUGGLE, QUARREL (KT BENDA)
l BE IN OPPOSITION OR DISAGREEMENT (KT SIFAT)
l IS UNAVOIDABLE IN COMPLEX ORGANIZATION THAT OCCURS WITHIN PERSONS WHEN THEY FEEL AMBIVALENT OR CONFUSED ABOUT A COURSE OF ACTION (Hendyat Soetopo,1983:53).
l TERJADI BILA SESEORANG MERASA TERANCAM BAIK TERITORIAL – KEPENTINGAN => MEMAKSAKAN KEKUATANNYA AGAR DPT DIPERTAHANKAN
PENGERTIAN KONFLIK SOSIAL:
l RELASI-RELASI PSIKOLOGIS YANG ANTAGONISTIS, BERKAITAN DENGAN TUJUAN-2 YG TDK BISA DISESUAIKAN INTEREST-2 EKSLKUSIF & TKD BISA DIPERTEMUKAN, SIKAP-2 EMOSIONAL YG BERMUSUHAN & STRUKTUR-2 NILAI YG BERBEDA.
l INTERAKSI YG ANTAGONISTIS MENCAKUP TINGKAHLAKU LAHIRIAH YG TAMPAK JELAS MULAI DR PERLAWANAN HALUS, TERKONTROL, TERSEMBUNYI, TDK LGS SD PERLAWANAN TERBUKA, KEKERASAN, PERJUANGAN TDK TERKONTROL, BENTURAN LATENT, PEMOGOKAN, HURU-HARA, MAKAR, GERILYA, PERANG.

TINJAUAN KONFLIK
l MATERI: KONFLIK (TUJUAN; PERANAN; NILAI; KEBIJAKAN)
l INSTITUSIONAL : (KONFLIK PERANAN DLM ISNTITUSI DGN KEBUTUHAN PRIBADI; KONFLIK PERANAN DGN PERANAN; KONFLIK PRIBADI DGN PRIBADI)
l SIFATNYA: KONSTRUKTIF - DESTRUKTIF (COSER:1956:85)
l ISUNYA: KONFLIK ATAS FAKTA; KONFLIK ATAS TUJUAN; KONFLIK ATAS METODE; KONFLIK ATAS NILAI / ETIKA; KONFLIK ATAS SITUASI; KONFLIK ATAS TARGET; KONFLIK ATAS PROPOSAL (RASJIDAN,1983:70)
l KONFLIK ATAS KEJADIAN: (INGROUP – OUTGROUP; PARTIAL CONFLICT – TOTAL CONFLICT)

ISU-ISU KONFLIK SOSIAL:
n ORANG IND – ALERGI KONFLIK – HARUS DIHINDARI – HIDUP RUKUN – RESOLUSINYA MUSYAWARAH
n KONFLIK ETNIK DAYAK & MELAYU >< ETNIK MADURA: SUKU AMBON DGN BUGIS & MAKASAR – KONFLIK POSO
n NEGARA MULTI ETNIK – BUDAYA – PARTAI = KONFLIK KEPENTINGAN
n DLM SEBUAH MSY MAJEMUK – KONFLIK KEPENTINGAN BERSIFAT TAKTERHIN-DARKAN (UNAVOIDABLE). MENGAPA?



CIRI-CIRI MASYARAKAT MAJEMUK:
n ADANYA KESATUAN-KESATUAN SOSIAL BERDASARKAN PERBEDAAN-2 SARA/KEDAERAHAN.
n TERJADINYA SEGMENTASI KE DALAM BENTUK KLP – SERING MEMILIKI SUB BUDAYA YG BERBEDA SATU SAMA LAIN
n KURANG MENGEMBANGKAN KONSENSUS DIANTARA ANGGOTANYA THD NILAI-NILAI YG BERSIFAT DASAR DAN MEMILIKI STRUKTUR SOSIAL YG TERBAGI KE DALAM LEMBAGA-LEMBAGA YG BERSIFAT NON-KOMPLEMENTER
n SERING MENGALAMI KONFLIK ANTARA KLP SUKU BANGSA, INTEGRASI SOSIAL TUMBUH BERDASARKAN PAKSAAN & SALING KETERGANTUNGAN DI BIDANG EKONOMI SERTA DOMINASI KLP LAIN
n PERBEDAAN ANTARA LAPISAN ATAS DAN BAWAH DLM KEHIDUPAN MSY SANGAT TAJAM (NASIKUN,1993:28)

APA MAKNA KONFLIK BAGI ANDA?
n NEGATIF – NETRAL – POSITIF
n DISFUNGSIONAL/DESTRUKTIF – FUNGSIONAL/KONSTRUKTIF
(COBA IDENTIFIKASI JENIS KONFLIK YG DISFUNGSIONAL & FUNGSIONAL)
n APAKAH KONFLIK HRS DICIPTAKAN/ DIHINDARI ATAU DIHADAPI ?
(PENDAPAT ANDA ?)
n DLM INTERAKSI SOSIAL – BAIK DLM KONTEKS KEHIDUPAN BERMASY & BERORGANISASI – TER >MSY MAJEMUK KONFLIK – FENOMENA SOSIAL YG SERING DIRASAKAN MENGGANGGU AKTIVITAS SISTEM
n TDK SEMUA KONFLIK – DISFUNSIONAL KONFLIK IN-GROUP MERUPAKAN INDI-KATOR ADANYA HUB. YG SEHAT. MSY YG MEMBOLEHKAN KONFLIK= MSY YG MEMILIKI KEMUNGKINAN YG RENDAH DARI ANCAMAN LEDAKAN YG AKAN MENGHANCURKAN STRUKTUR SOSIAL – KECUALI MSY/KLP TOTALITER (COSER,1956:85)

APA SAJA SUMBER/FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONFLIK?
n KESALAHPAHAMAN (KEGAGALAN KOMUNIKASI)
n BENTURAN KEPRIBADIAN
n PERBEDAAN NILAI & TUJUAN
n KINERJA DIBAWAH STANDAR
n PERBEDAAN-PERBEDAAN METODE
n MASALAH PERTANGGUNGJAWABAN
n KETIADAAN KERJASAMA
n MASALAH OTORITAS
n FRUSTASI & SIFAT CEPAT MARAH
n PERSAINGAN THD SUMBERDAYA YG TERBATAS
n TDK PUAS THD PERATURAN/KEBIJAKAN (KOLT,1992)
n MASALAH KOMUNIKASI
n STRUKTUR ORGANISASI
n FAKTOR MANUSIA DLM ORGANISASI (RASJIDAN,1983:70)
n ADANYA PERBEDAAN FUNGSI DLM ORGANISASI
n PERTENTANGAN KEKUATAN ANTARA PRIBADI DGN SUBSISTEM
n ADANYA PERBEDAAN PERANAN
n ADANYA TEKANAN YG DIPAKSAKAN DARI LUAR THD ORGANISASI (HENDYAT SOETOPO,1983:53-54)

APA DAN BAGAIMANA PANDANGAN ANDA TENTANG KONFLIK?
n PENDEKATAN TRADISIONAL
NEGATIF –DESTRUKTIF – MERUGIKAN = HRS DILENYAPKAN DEMI KERUKUNAN & HARMONI HIDUP
n PENDEKATAN NETRAL/BEHAVIORAL
CIRI HAKIKI TINGKAH LAKU MNS – PERBEDAAN KODRATI = ADA PERBEDAAN, ANEKA TUJUAN, KOMPETISI/RIVALITAS.
n PENDEKATAN MODERN/ INTERAKSIO-NISTIS
KONFLIK ITU PENTING -> PERLU DLM KEHIDUPAN
KONFLIK MERANCANG OPOSISI
KONFLIK HARUS DIPECAHKAN

APA FUNGSI NEGATIF KONFLIK?
n DAPAT MENYEBABKAN PERASAAN TDK ENAK – MENGHAMBAT KOMUNIKASI
n DAPAT MEMBAWA KE ARAH DISINTEGRASI ORGANISASI
n DAPAT MENYEBABKAN KETEGANGAN (I-K)
n DAPAT MENGHALANGI KERJASAMA – SALURAN INFORMASI
n DAPAT MEMINDAHKAN PERHATIAN ANGGOTA ORGANISASI DARI TUJUAN ORGANISASI (HENDYAT SOETOPO, 1983:55)

APA FUNGSI POSITIF DARI KONFLIK
n MEMUNGKINKAN KETIDAKPUASAN DLM ORGANISASI YG TERSEMBUNYI MUNCUL KE PERMUKAAN – DIADAKAN PENYESUAIAN THD KETIDAKPUASAN ITU
n MEMUNGKINKAN TIMBULNYA NORMA-NORMA BARU UTK MENGATASI KEKURANGAN NORMA LAMA
n BERGUNA UTK MENGUKUR KEMAMPUAN STRUKTUR KEKUASAAN PADA ORGANISASI
n MEMPERKUAT CIRI KLP YG ADA PD ORGANISASI – IDENTITAS YG PASTI
n DAPAT MENYATUKAN BEBERAPA KOMPONEN YG TADI NYA TERPISAH-PISAH
n DAPAT MERANGSANG USAHA UTK MENGURANGI STAGNASI (HENDYAT SOETOPO,1983:55)

BAGAIMANA KITA MENDITEKSI KONFLIK?
n KITA PERLU MEMAHAMI PERIODE – TAHAP – EPISODE – LEVEL KONFLIK
n 7 LEVEL KONFLIK (NO CONFLICT; LATENT CONFLICT; PROBLEM TO SOLVE; DISPUTE; HELP; FIGHT OR FLIGHT; N INSTRACTABLE (DONOHUE AND KOLT,1992)
n 5 EPISODE KONFLIK (LATENT CONFLICT – CONDOTIONS; PERCEIVED CONFLICT; MANI-FEST CONFLICT – EFFECT; MANIFEST CONFLICT – BEHAVIOR; CONFLICT AFTERMATH – CONDITION (PONDY,1967)

APA PENTINGNYA PENDITEKSIAN KONFLIK ITU?
n SEDINI MUNGKIN DAPAT MENGETAHUI HINGGA DPT MENCEGAH – MENGANTISIPASI KEMUNGKINAN KONFLIK YG MENGANCAM KEUTUHAN ORGANISASI - MSY
n DAPAT MEMAHAMI FAKTOR-FAKTOR YG DPT MENCETUS KONFLIK & SUMBER-2NYA.
n DAPAT MEMAHAMI PERSPEKTIF – CARA PANDANG YG DI ANUT WARGA MSY – ORGANISASI ( TEORI STRUKTURAL- FUNGSIONAL, KONFLIK, INTERAKSIONISME-SIMBOLIK)
n BAGAIMANA CIRI-CIRI MASING-MASING TEORI ITU THD KONFLIK ?

BAGAIMANA MEMECAHKAN KONFLIK?
Ø BERANI MENGHADAPI => PEMECAHAN
Ø BUTUH KEPEKAAN & KETERAMPILAN (PENDITEKSIAN & PENGELOLAAN) – SISTEM PERINGATAN DINI (EARLY WARNING SYSTEM) W-W SOLUTION
Ø KALAU DIHINDARI – FRUSTASI => KONFLIK DESTRUKTIF

Ø BAGAIMANA CARA MENCEGAH AGAR TIDAK TERJADI KONFLIK SOSIAL? (KERJAKAN INDIVIDU – DISKUSIKAN DLM KELOMPOK)

BAGAIMANA MENCEGAHNYA?
1. DALAM INTERAKSI SOSIAL GUNAKAN ASAS TENGGANG RASA /TEPO SELIRO.
2. BERSIKAP DEMOKRATIS (MENGHARGAI PLURALISME PENDAPAT, FAHAM – SINA YANG BERBEDA).
3. SIKAP TOLERANSI THD PERBEDAAN AGAMA – FAHAM
4. GENTELEMEN – SPORTIF MENGAKUI KEUNGGULAN ORANG/KLP LAIN

BAGAIMANA SENI MENGELOLANYA?

n MEMBUAT STANDAR-2 PENILAIAN
n MENEMUKAN MASALAH-2 KONTRA- VERSI
n MENGANALISA SITUASI & MENGEVALUASI KONFLIK
n MEMILIH TINDAKAN YG TEPAT – KOREKSI THD KESALAHAN
n MENGENDALIKAN

MATERI KULIAH 7 IPS TERPADU

1.PENGELOLAAN KELAS INOVATIF

Pada umumnya dalam pembelajaran sehari hari, guru memberikan tugas yang sama kepada semua siswa atau pada setiap kelompok siswa. Akibatnya di dalam laporan hasil kerja siswa semua kelompok melaporkan hasil yang kurang lebih sama dan sering tidak didengarkan siswa /kelompok lain.

Sebenarnya tugas setiap kelompok tidak harus selalu sama.

Sebagai contoh, untuk topik /tema ”Perusakan Lingkungan” siswa dibagi menjadi 6 kelompok. 2 kelompok siswa dapat mendiskusikan ”Faktor faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan” , 2 kelompok siswa lain dapat membahas ”Dampak Perusakan Lingkungan” dan 2 kelompok siswa terakhir mendapat tugas ”Usaha Mencegah Kerusakan Lingkungan dan Kendalanya”
Setiap kelompok juga mendapat gambar gambar dan dokumen yanf relevan
Hasil dari setiap 2 kelompok dibandingkan untuk kemduian dirangkum menjadi satu
Laporan dari setiap penggabungan ditanggapi kelompok kelompok lain
(melalui ”belanja” atau presentasi lisan)

Kelebihan cara ini adalah tugas lebih menantang dan laporan hasil kelompok tidak membosankan.

Sebaliknya sumber belajar setiap kelompok dapat berbeda beda tapi tugasnya sama

Untuk tema peristiwa /topik ”Flu Burung” setiap kelompok siswa mendapat 1 atau 2 sumber belajar yang berbeda beda (dari berbagai surat kabar berupa berita, gambar atau data korban, artikel dsb). Tugas setiap kelompok adalah membaca berbagai sumber tersebut dan mengajukan pertanyaan pertanyaan.
Sumber belajar dan pertanyaan disampaikan ke kelompok lain untuk dijawab.
Apa kegiatan berikutnya? (geografi, ekonomi, kesehatan, masalah sosial)


Dapat juga dengan satu topik yang sama , memakai berbagai sumber belajar dan dengan hasil belajar siswa (output) berbeda beda

Topik ”transportasi” dapat menghasilkan berbagai hasil belajar siswa
Sekelompok siswa melaporkan hasil pengamatan lalu-lintas di dekat sekolah dalam bentuk grafik
Kelompok lain melaporkan hasil wawancara dengan nara sumber dalam bentuk cerita
Kelompok lain mendiskusikan transportasi masa lalu dibandingkan dengan masa kini dalam bentuk gambar dan tulisan
Kelompok lain membahas masalah transportasi di masa datang karena sumber BBM semakin langka,

Pertanyaan untuk bahan diskusi:
Apakah dengan berbagai sumber belajar, berbagai kegiatan, dan hasil belajar, keterampilan keterampilan yang dikembangkan pada diri siswa sama?


2. PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN
l Peranan Media Pembelajaran
l Karakteristik Media Pembelajaran
l Pemilihan Media Pembelajaran

Peranan Media Pembelajaran:
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti perantara atau pengantar, dengan kata lain Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima.
Media yang dirancang dengan baik dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.
Media sebagai alat bantu visual:
l mendorong motivasi belajar
l memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak
l mempertinggi daya serap atau retensi belajar

NILAI PRAKTIS MEDIA:
l Memvisualkan yang abstrak (animasi peredaran darah)
l Membawa objek yang sukar didapat (binatang buas/berbahaya)
l Membawa objek yang terlalu besar (gunung, pasar)
l Menampilkan objek yang tidak dapat diamati mata (mikro organisme)
l Mengamati gerakan yang terlalu cepat (jalannya peluru)
l Memungkinkan berinteraksi dengan lingkungannya
l Memungkinkan Keseragaman pengalaman
l Mengurangi resiko apabila objek berbahaya
l Menyajikan informasi yang konsisten dan diulang sesuai dengan kebutuhan
l Membangkitkan motivasi belajar
l Dapat disajikan dengan menarik dan variatif
l Mengontrol arah maupun kecepatan peserta didik
l Menyajikan informasi belajar secara serempak dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan
l Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, dll

KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN:
Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan media disesuaikan dengan kebutuhan (tujuan, sasaran, sarana, biaya, dan waktu pembuatannya).
l Media Transparansi
l Media Audio
l Media Slide (Film Bingkai Suara)
l Media Video
l Media CD Multimedia Interaktif
l Internet

MEDIA TRANSPARANSI:
Overhead Tranparancy (OHT) merupakan perangkat lunak/software sedangkan perangkat kerasnya/ hardware adalah Overhead Projector (OHP).
Selanjutnya Overhead Tranparancy (OHT) akan kita sebut dengan istilah “tranparansi”.
Transparansi adalah lembar bening/plastik tembus pandang yang berisi pesan, penjelasan atau pelajaran yang akan disampaikan penyaji baik berupa tulisan maupun gambar.
Ukuran dalam 24,5 cm x 19 cm, luar 30,5 cm x 27 cm.
KELEBIHANNYA:
l Penggunaannya praktis
l Mempunyai variasi teknik
l Tahan lama/tidak mudah rusak
l Tidak memerlukan ruang gelap
l Mudah dioperasikan, sehingga tidak perlu operator
l Dapat disajikan berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan
l Waktu penyajian dapat bertatap muka dengan peserta didik
l Dapat disiapkan sendiri oleh guru
KEKURANGANNYA:
l Memerlukan listrik
l Memerlukan peralatan khusus untuk menampilkan yaitu Overhead Projector (OHP)
l Memerlukan panataan yang khusus
l Memerlukan kecakapan khusus dalam pembuatan
l Menuntut cara kerja yang sistematis karena susunan urutan mudah kacau

KARAKTERSITIK MEDIA AUDIO:
Media audio adalah media yang mengutamakan indra pendengaran.
Pesan-pesan yang akan disampaikan dapat dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kata-kata) maupun non verbal (sound effect).
Yang termasuk media audio antara lain radio dan kaset audio. Program audio (kaset) teramasuk salah satu media yang sudah memasyarakat hingga tingkat pedesaan.
KELEBIHANNYA:
l Materi tak akan berubah
l Biaya produksi relatif murah
l Peralatan paling murah dibanding dengan media lainnya
l Program kaset dapat disajikan di luar sekolah (wawancara, rekaman kegiatan, dll)
l Rekaman dapat dihapus dan kaset dapat dipakai ulang
l Penyajian sepenuhnya dikontrol penyaji
KEKURANGANNYA:
l Daya jangkau terbatas (beda dengan radio)
l Pengadaan, penggandaan, pendistribusian sedikit bisa mahal

KARAKTERISTIK MEDIA SLIDE
KELEBIHANNYA:
l Tahan lama
l Guru sebagai nara sumber dan operator
l Berwarna dan bersuara sehingga menarik
l Dapat ditampilkan berulang-ulang
KEKURANGANNYA:
l Pembuatan memerlukan keterampilan khusus
l memerlukan peralatan khusus (slide projector) dalam penyajiannya;
l perlu ketelitian dalam penyiapan penyajiannya karena gambar sering keliru urutanya/tertukar atau terbalik.

KARAKTERSITIK MEDIA VIDEO
Media video atau media audio visual yang menampilkan gerak saat ini semakin dikenal di kalangan masyarakat.
Media ini berupa rekaman pada pita magnetic melalui kamera video. Meskipun media video hampir sama dengan media film dalam karakteristiknya, tetapi tidak dapat menggantikan film karena baik video maupun film mempunyai kelebihan dan kelemahannya.
Out put pada saat ini dapat berupa video kaset, VCD maupun DVD.
KELEBIHANNYA:
l Mengutamakan objek yang bergerak.
l Berwarna, bersuara, dan didukung oleh efek suara maupun visual.
l Dapat menyajikan animasi apabila perlu menyajikan suatu proses.
l Mudah menyajikannya.
l Tidak memerlukan ruang gelap
KEKURANGANNYA:
l Perlu peralatan khusus untuk penyajiannya
l Perlu tenaga listrik
l Perlu kerja tim dan keahlian khusus dalam pembuatannya

KARAKTERSITIK CD MULTIMEDIA INTERAKTIF
Pengertian:
l Multimedia berasal dari kata “multi” (banyak) dan “media”, sehingga mutimedia dapat diartikan sebagai gabungan dari berbagai media.
l Program pembelajaran terdiri dari berbagai media yang disusun secara utuh, terintegrasi, dan mempunyai tujuan pembelajaran.
l Jenis media antara lain: Teks/huruf, Audio, Video, Grafis, Animasi, Simulasi.
KARAKTERSITIKNYA:
l Bersifat fleksibel (dapat memilih materi maupun penggunaan waktu)
l Bersifat self-pacing (kecepatan belajar tiap individu berbeda)
l Bersifat content-rich (menyediakan informasi yang cukup banyak/ pengkayaan)
l Bersifat interaktif (komunikasi dua arah, ada respon/feedback)
KELEBIHANNYA:
l Interaktif
l Individual
l Fleksibel
l Cost effectiveness
l Motivasi
l Umpan balik
l Game, animasi, simulasi
l Kontrol ada pada pengguna
l Soal-soal
l Animasi, video, musik, audio, ilustrasi, dll
KEKURANGANNYA:
l Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan
l Memerlukan peralatan (komputer) multimedia
l Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan
l Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional
l Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama
l Tidak punya sentuhan manusiawi

KARAKTERSITIK MEDIA INTERNET
Media Internet merupakan media komunikasi berupa data, gambar, teks, video, maupun suara melalui jaringan komputer yang berskala internasional.
Pengguna perlu memiliki identitas khusus, misal alamat IP (internet protocol).
Protokol adalah tata cara jaringan berkomunikasi. Protokol ini, secara resmi dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), merupakan cara standar untuk mempaketkan dan mengalamatkan data komputer (sinyal elektronik) sehingga data tersebut dapat dikirim ke komputer terdekat atau keliling dunia dan tiba dalam waktu yang cepat tanpa rusak atau hilang.
KELEBIHANNYA:
l Berskala internasional
l Mudah untuk mengirim dan menerima data
l Individual
l Fleksibel
l Cost effectiveness untuk informasi yang didapat
l Motivasi
l Mendapat data berupa teks, video, audio, maupun gambar
KEKURANGANNYA:
l Perlu listrik
l Perlu jaringan khusus
l Lambat mendapat informasi kalau pemakai banyak

BAGAIMANA CARA MEMILIH MEDIA PEMBELAJARAN YANG TEPAT?
l Perlunya Pemilihan media
§ Masing-masing media mempunyai kelebihan dan kekurangan.
§ Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran
§ Dipilih dan digunakan dengan benar
§ Tidak satupun media dapat mencapai tujuan belajar
l Kriteria Pemilihan Media ada 7 faktor:
§ Tujuan
l Penggunaan media (instruksional, informasi, hiburan)
l Katagori Pembelajaran yang ingin dicapai:
l Kognitif: berdasarkan pengetahuan faktual yang empiris (pengalaman)
l Afektif: melibatkan perasaan dan emosi
l Psikomotor: berhubungan dengan aktivitas fisik
§ Sasaran (karakter, jumlah, latar belakang, motivasi)
§ Waktu (pembuatan, penyajian)
§ Ketersediaan (pengembangan, peralatan)
§ Biaya
§ Karakteristik media (kelebihan dan kelemahan)
§ Mutu teknis (visual, audio)
l Prosedur Pemilihan Media
§ Kegunaan materi
§ Kemenarikan
§ Mengena langsung dengan tujuan khusus
§ Format sajian (sekuens atau tata urutan)
§ Mutakhir atau keotentikan materi
§ Konsep fakta terjamin kecermatannya
§ Memenuhi standar selera
§ Keseimbangan kontroversial
§ Tidak mengandung propaganda
§ Standar kualitas (gambar, narasi, efek, warna, dll)
§ Struktur materi direncanakan dengan baik
§ Proses uji coba atau validasi (tingkat keberhasilan)

MATERI KULIAH 6 IPS TERPADU

APA PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL?

• KONSEP BELAJAR YG MEMBANTU GURU MENGAITKAN ANTARA MATERI YG DIAJARKAN DG SITUASI DUNIA NYATA SISWA
• MENDORONG SISWA MEMBUAT HUBUNGAN ANTARA PENGET. YG DIMILIKINYA DGN PENERAPANNYA DLM KEHIDUPAN NYATA
• STRATEGI LEBIH PENTING DP HASIL

BAGAIMANA MENCIPTAKANNYA?
• CIPTAKAN LINGKUNGAN YANG ALAMIAH
• SISWA BELAJAR LEBIH BERMAKNA -> KEGIATAN DENGAN “MENGALAMI SENDIRI” APA YG DIPELAJARINYA BUKAN MENGETAHUINYA.
• BUKAN KOMPETENSI “MENGINGAT” JANGKA PENDEK ->PROBLEM SOLVING – INKUIRI – PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN.

MENGAPA STRATEGI LEBIH PENTING DARIPADA HASIL?
• GURU LBH BERURUSAN DGN STRATEGI DP MEMBERI INFORMASI
• GURU MEMBANTU SISWA MENCAPAI TUJUANNYA
• GURU SBG FASILITATOR KELAS
• PROSESNYA INKUIRI – PROBLEM SOLVING (# APA KATA GURU)
• PEMBELAJARAN AKAN > PRODUKTIF & BERMAKNA

MENGAPA PENDEKATAN KONTEKSTUAL YANG DIPILIH?
• LEBIH MEMBERDAYAKAN SISWA
• BELAJAR DGN MELAKUKAN/MENGALAMI # MENGHAFAL
• KRN PENGETETAHUAN # SEPERANGKAT FAKTA & KONSEP YG SIAP DITERIMA, TETAPI “SESUATU” YG HRS DIKONSTRUKSI SENDIRI OLEH SISWA.

BAGAIMANA TERJADINYA PROSES BELAJAR?
Ø BELAJAR # HANYA SEKEDAR MENGHAFAL -> SISWA MENGKONSTRUKSI SENDIRI
Ø SISWA BELAJAR DARI MENGALAMI
Ø PENGET. YG DIMILIKI SESEORG ITU TERORGANISIR & MENCERMINKAN PEMAHAMAN YG MENDLM TTG SESUATU PERSOALAN (SUBJECT MATTER)
Ø PENGET. TDK BISA DIPISAH-PISAHKAN MENJADI FAKTA-2 /PROPOSISI YG TERPISAH TETAPI MENCERMINKAN KETERAMPILAN YG DPT DITERAPKAN
Ø MNS MEMP. TINGKATAN YG BERBEDA DLM MENYIKAPI SITUASI BARU
Ø SISWA PERLU DIBIASAKAN MEMECAHKAN MASALAH, INKUIRI, BERGELUT DGN IDE-IDE.
Ø MENGUBAH STRUKTUR OTAK.
BAGAIMANA TRANSFORMASI BELAJAR ITU TERJADI?
Ø SISWA BELAJAR – MENGALAMI SENDIRI BUKAN “PEMBERIAN ORANG LAIN”
Ø KETERAMP. & PENGET. ITU DIPERLUAS DARI KONTEKS YG TERBATAS (SEMPIT) – SEDIKIT DEMI SEDIKIT
Ø PENTING BG SISWA TAHU “UTK APA” IA BELAJAR & BGMN IA MENGGUNAKAN PENGET. & KETERAMP. YG DIPEROLEHNYA UTK MEMECAHKAN MASALAH DLM KEHIDUPAN

LANTAS APA TUGAS DALAM PEMBELAJARAN?
• MENGATUR STRATEGI BELAJAR
• MEMBANTU MENGHUBUNGKAN PENGETAHUAN LAMA & BARU
• MEMFASILITASI BELAJAR

APA PENTINGNYA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YG BAIK?
• SISWA AKTIF BEKERJA & BERKARYA GURU MENGARAHKAN
• PEMBELAJARAN HRS BERPUSAT PADA “BGMN CARA” SISWA MENGGUNAKAN PENGETAHUAN BARU MEREKA
• FEEDBACK PENTING BAGI SISWA, YG BERASAL DARI PROSES PENILAIAN /ASSESSMENT YG BENAR
• MENUMBUHKAN KOMUNITAS BELAJAR DLM BENTUK KERJA KELOMPOK

LANTAS APA HAKIKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL ITU?
KONSEP BELAJAR YG MEMBANTU GURU MENGAITKAN ANTARA MATERI YG DIAJARKAN DGN SITUASI DUNIA NYATA SISWA & MENDORONG SISWA MEMBUAT HUB ANTARA PENGETAHUAN YG DIMILIKI DGN PENERAPANNYA DLM KEHIDUPAN MEREKA SEHARI-HARI, DENGAN MELIBATKAN 7 (TUJUH) KOMPONEN UTAMA PEMBELAJARAN EFEKTIF:
KONSTRUKTIVISME (CONSTRUTIVISM)
BERTANYA (QUESTIONING)
MENEMUKAN (INQUIRY)
MASYARAKAT BELAJAR (LEARNING COMMUNITY)
PEMODELAN (MODELING)
PENILAIAN SEBENARNYA (AUTHENTIC ASSESSMENT)
REFLEKSI (REFLECTION)

MOTTO:
STUDENTS LEARN BEST BY ACTIVELY CONTRUCTING THEIR OWN UNDERSTANDING (CTL Academy Fellow, 1999)
“CARA BELAJAR TERBAIK ADALAH SISWA MENGKONSTRUKSIKAN SENDIRI SECARA AKTIF PEMAHAMANNYA”

LANTAS APA KATA KUNCI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)?
REAL WORLD LEARNING
MENGUTAMAKAN PENGALAMAN NYATA
BERPIKIR TINGKAT TINGGI
BERPUSAT PADA SISWA
SISWA AKTIF, KRITIS, DAN KREATIF
PENGET. BERMAKNA DLM KEHIDUPAN
DEKAT DGN KEHIDUPAN NYATA
PERUBAHAN PERILAKU
SISWA PRAKTIK BUKAN MENGHAFAL
LEARNING BUKAN TEACHING
PENDIDIKAN (EDUCATION) BUKAN PENGAJARAN
PEMBENTUKAN “MANUSIA”
MEMECAHKAN MASALAH
SISWA “AKTING” GURU “MENGARAHKAN”
HASIL BELAJAR DIUKUR DGN BERBAGAI CARA # HANYA TES

STRATEGI PEMBELAJARAN APA YANG BERASOSIASI DGN CTL?
CBSA
PENDEKATAN PROSES
LIFE SKILL EDUCATION
AUTHENTIC INSTRUCTION
INQUIRY-BASE LEARNING
PROBLEM-BASE LEARNING
COOPERATIVE LEARNING
SERVICE LEARNING

APA PERBEDAAN PENDEKATAN CTL DENGAN PEMBELAJARAN TRADISIONAL / KONVENSIONAL?
PENDEKATAN CTL
PENDEKATAN TRADISIONAL
1.SISWA AKTIF TERLIBAT DLM PBM

2.SISWA BEL. DARI TEMAN MELALUI KERJA KLP
3.PEMBELAJARAN DIKAITKAN DGN KEHIDUPAN NYATA
4.PERILAKU DIBANGUN ATAS KESADARAN DIRI
5.KETERAMPILAN DIKEMBANGKAN ATAS DASAR PEMAHAMAN

6.HADIAH UTK PERILAKU ADALAH KEPUASAN DIRI

7.SESEORG # MELAKUKAN YG JELEK KRN IA SADAR HAL ITU KELIRU/MERUGIKN
8.BAHASA DIAJARKAN DGN PENDEKTN KOMUNIKATIF -> BHS DLM KONTEKS NYATA

9.PEMAHAMAN RUMUS DIKEMB ATAS DSR SKE-MATA YG SDH ADA DLM DIRI SISWA

10.PEMAHAMAN RUMUS RELATIF BERBEDA ANT SISWA 1 – LAIN SESUAI SKEMATA SISWA (ONGOING PROCESS OF DEVELOPMENT)
11.SISWA MENGGUNAKAN KEMAMP BERPIKIR KRITIS, TERLIBAT PENUH DLM MENGUPAYAKAN & TGJWB TERJADINYA PROSES PEMBELAJARAN YG EFEKTIF SESUAI SKEMATA MASING-2
12.SISWA MENCIPTA & MEM-BANG PENGET DGN CARA MEMBERI ARTI & MEMA-HAMI PENGALAMANNYA.

13.PENGET PD DIRI SISWA TDK PERNAH STABIL -> SELALU BERKEMBANG
14.SISWA DIMINTA BERTGJWB MEMONITOR & MENGEMB. PEMBEL. MASING-2
15.PENGHARGAAN THD PENG- ALAMAN SISWA SANGAT DIUTAMAKAN
16.HASIL BEL. DIUKUR DGN BERBAGAI CARA PROSES BEKERJA, HASIL KARYA, PENAMPILAN, REKAM, TES
17.PEMBEL. TERJADI DIMANA SAJA, KONTEKS & SETTING
18.PENYESALAN ADALAH HUKUMAN DARI PERILAKU
19.PERILAKU BAIK BERDASARKAN MOTIVASI INSTRINSIK
20.SISWA BERPERILAKU BAIK KRN DIA YAKIN ITULAH YG TERBAIK & BERMANFAAT
1.SISWA PENERIMA INFO SCR PASIF
2.SISWA BELAJAR SECARA INDIVIDUAL

3.PEMBELAJARAN SANGAT ABSTRAK & TEORITIS
4.PERILAKU DIBANGUN ATAS KEBIASAAN
5.KETERAMPILAN DIKEM-BANGKAN ATAS DASAR LATIHAN

6.HADIAH UTK PERILAKU BAIK ADALAH PUJIAN ATAU NILAI (ANGKA) RAPORT
7. SESEORG # MELAKUKAN YG JELEK KRN TAKUT HUKUMAN

8.BAHASA DIAJARKAN DGN PENDEKATAN STRUK-TURAL RUMUS DITERANG-KAN S.D. PAHAM–LATIHAN
9.RUMUS ITU ADA DILUAR DIRI SISWA, YG HRS DITE-RANGKAN, DITERIMA, HAFALKAN & DILATIHKAN
10.RUMUS -> KEBENARAN AB-SOLUT. HANYA ADA 2 KE-MUNGKINAN – PEMAHAMAN RUMUS YG SALAH/BENAR
11.SISWA SCR PASIF MENERI-MA RUMUS/KAIDAH (MEMBACA, MENDENGAR, MENCATAT, MENGHAFAL) TAMPA MEMBERI KONTIBU-SI IDE DLM PROSES PEMBELAJARAN
12.PENGET -> PENANGKPAN THD SERANGKAIAN FAKTA, KONSEP, HUKUM YG BER-BEDA DI LUAR DIRI MNS
13.KEBENARAN BERSIFAT ABSOLUT & PENGET. BERSIFAT FINAL

14.GURU ADALAH PENENTU JALANNYA KBM

15.PEMBEL. TDK PERHATIKAN PENGALAMAN SISWA
16.HASIL BELAJAR HANYA DI UKUR DENGAN TES

17.PEMBELAJARAN HANYA TERJADI DLM KELAS
18.SANKSI ADALAH HUKUMAN DARI PERILAKU JELEK
19.PERILAKU BAIK BERDASARKAN MOTIVASI EKSTRINSIK
20.SISWA BERPERILAKU BAIK KRN DIA TERBIASA MELA-KUKAN BEGITU. KEBIASAAN INI DIBANGUN DG HADIAH YG MENYENANGKAN
ELEMEN/UNNSUR APA SAJA YANG HARUS DIPERHATIKAN DLM PRAKTIK PEMBELAJARAN CTL?
PENGAKTIFAN PENGET YG SUDAH ADA (ACTIVATING KNOWLEDGE)
PEMEROLEHAN PENGET BARU (ACUIRING KNOWLEDGE) DIPELAJARI GLOBAL -> DETAILNYA
PEMAHAMAN PENGET (UNDERSTANDING KNOWLEDGE) SUSUN HIPOTESIS -> SHARING -> VALIDITAS -> KONSEP DIREVISI & DIKEMBANGKAN
MEMPRAKTIKAN PENGETAHUAN & PENGALAMAN TSB (REFLECTING KNOWLEDGE)
MELAKUKAN REFLEKSI (REFLECTION KNOWLEDGE) THD STRATEGI PENGEMB PENGET TSB.

BAGAIMANA MENERAPKAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS?
KEMBANGKAN PIKIRAN BHW ANAK AKAN BELAJAR LEBIH BERMAKNA DGN CARA BEKERJA SENDIRI, MENEMUKAN SENDIRI & MENGKONSTRUKSI SENDIRI PENGET. & KETERAMP. BARUNYA
LAKSANAKAN SEJAUH MUNGKIN KEGIATAN INKUIRI UTK SEMUA TOPIK
KEMBANGKAN SIFAT INGIN TAHU SISWA DGN BERTANYA
CIPTAKAN “MSY BELAJAR” (BEL-KLP)
HADIRKAN “MODEL” SBG CTH PEMBEL.
LAKUKAN REFLEKSI DI AKHIR PERTEMUAN
LAKUKAN PENILAIAN YG SEBENARNYA DGN BERBAGAI CARA

KONSTRUKTIVISME (CONTRUCTIVISM)

Ø BHW PENGET. DIBANGUN OLEH MNS SEDIKIT DEMI SEDIKIT, HASILNYA DIPERLUAS MELALUI KONTEKS YG TERBATAS (SEMPIT) & TDK SEKONYONG-KONYONG
Ø “STRATEGI MEMPEROLEH” LEBIH DIUTAMAKAN DIBANDING SEBERAPA BANYAK SISWA MEMPEROLEH DARI MENGINGAT PENGETAHUAN

RANCANG PEMBELAJARAN DLM BENTUK SISWA BEKERJA, PRAKTIK MENGERJAKAN SESUATU, BERLATIH SECARA FISIK, MENULIS KARANGAN, MENDEMONSTRASIKAN, MENCIPTAKAN IDE.

2. PENEMUAN (INKUIRI)
SIKLUS INKUIRI: OBSERVASI, BERTANYA, MENGAJUKAN DUGAAN, PENGUMPULAN DATA, PENYIMPULAN.
KATA KUNCI DARI STRATEGI INKUIRI ADALAH “SISWA MENEMUKAN SENDIRI”
LANGKAH-2 KEGIATAN INKUIRI (MERUMUSKAN MASALAH; MENGAMATI; MENGANALISIS & MENYAJIKAN HASIL DLM TULISAN/GAMBAR, TABEL, GRAFIK, KARYA LAINNYA; MENGKOMUNI-KASIKAN/MENYAJIKAN HASIL KARYA).

3. BERTANYA (QUESIONING)
BERTANYA SBG KEGIATAN GURU MENDORONG, MEMBIMBING, & MENILAI KEMAJUAN BERPIKIR SISWA
PEMBEL. YG PRODUKTIF KEGIATAN BERTANYA BERGUNA UTK: (MENGGALI INFO, MENGECEK PEMAHAMAN SISWA, MEMBANGKITKAN RESPON SISWA, MENGET. SEJAUHMANA KEINGINTAHUAN SISWA, MENGET HAL-2 YG SDH DIKET SISWA, MEMFOKUSKAN PERHATIAN SISWA, MEMBANGKITKAN LBH BANYAK PERTANYAAN DR SISWA & MENYEGARKAN KEMBALI PENGET. SISWA)

4. MASYARAKAT BELAJAR (LEARNING COMMUNITY)
DI KELAS CTL –> DISARANKAN SELALU MELAKSANAKAN PEMBEL. DLM KLP-2 BELAJAR (heterogen)
KOMUNIKASI BANYAK ARAH (TDK ADA PIHAK YG DOMINAN, TDK SEGAN BERTANYA, TDK ADA YG MERASA PALING TAHU).
MENDATANGKAN “AHLI” KE KELAS (DOKTER, PERAWAT, PETANI, POLISI, TUKANG KAYU DSB.)
BEKERJA DGN KLS SEDERAJAT/DIATASNYA /BEKERJA DGN MASY.

MATERI KULIAH 5 IPS TERPADU

PEMETAAN KOMPETENSI
• Explorasi tema (menjadi payung beberapa KD, kontekstual, motivatif, koneksitas-konvergensi, komplementer)
• Pengorganisasian SK dan KD dalam tema-tema yang relevan

TUJUAN PEMETAAN KOMPETENSI
Menghasilkan bahan dasar untuk perencanaan pembelajaran selama satu semester, yang terdiri atas:
– Peta kompetensi untuk satu semester dan tema-tema yang relevan
– Penggolongan KD-KD dalam unit – unit tematik yang relevan.

INSTRUKSI:
a. Buatlah perencanaan pembelajaran selama satu semester, yang menghasilkan bahan dasar yang terdiri atas:
– Peta kompetensi untuk satu semester dan tema-tema yang relevan
– Penggolongan KD-KD dalam unit – unit tematik yang relevan.
Peserta membaca baik-baik Standar Isi mata pelajaran serta mengkaji makna dari standar kompetensi dan kompetensi-kompetensi dasar tersebut.
Peserta mencari kompetensi-kompetensi dasar dalam mata pelajaran yang bisa disatukan dalam tema-tema tertentu (dari hasil eksplorasi tema) yang relevan. Proses ini akan menghasilkan penggolongan KD-KD dalam unit-unit tema.
Kompetensi dasar yang dapat dimasukkan ke dalam beberapa tema diletakkan ditengah (masuk ke dalam lingkaran dan diberi anak panah ke arah tema-tema yang sesuai).
Kompetensi dasar yang tidak dapat dimasuk ke dalam tema, sebaiknya diletakkan dibagian bawah (sesuai gambar)










PEMETAAN KOMPETENSI

KD
KD
KD-KD YANG TIDAK MASUK DALAM TEMA
KD
KD
KD
KD
SK
SK
SK
SK
SK
SK
TEMA
TEMA
TEMA
TEMA
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KOMPETENSI
YANG BISA MASUK KE
BEBERAPA
TEMA
BUATLAH PERENCANAAN JANGKA MENENGAH / UNIT LESSON (1 BLN) AMBIL SATU TEMA SEHINGGA MENGHASILKAN SILABUS

TUJUAN PEMBELAJARAN IPS:
Mengembangkan potensi Peserta Didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan melatih ketrampilan untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa diri sendiri atau masyarakat

RANCANG PEMBELAJARAN IPS TERPADU BERDASAR MODEL-2 AL:
Model integrasi IPS berdasarkan topik/ tema
Model integrasi IPS berdasar Kebutuhan Hidup
Model integrasi IPS berdasarkan masalah/penyimpangan sosial
Model integrasi IPS berdasarkan pengembangan potensi wilayah
Model integrasi IPS berdasarkan kepedulian sosial dll.

MATERI KULIAH 5 IPS TERPADU

PEMETAAN KOMPETENSI
• Explorasi tema (menjadi payung beberapa KD, kontekstual, motivatif, koneksitas-konvergensi, komplementer)
• Pengorganisasian SK dan KD dalam tema-tema yang relevan

TUJUAN PEMETAAN KOMPETENSI
Menghasilkan bahan dasar untuk perencanaan pembelajaran selama satu semester, yang terdiri atas:
– Peta kompetensi untuk satu semester dan tema-tema yang relevan
– Penggolongan KD-KD dalam unit – unit tematik yang relevan.

INSTRUKSI:
a. Buatlah perencanaan pembelajaran selama satu semester, yang menghasilkan bahan dasar yang terdiri atas:
– Peta kompetensi untuk satu semester dan tema-tema yang relevan
– Penggolongan KD-KD dalam unit – unit tematik yang relevan.
Peserta membaca baik-baik Standar Isi mata pelajaran serta mengkaji makna dari standar kompetensi dan kompetensi-kompetensi dasar tersebut.
Peserta mencari kompetensi-kompetensi dasar dalam mata pelajaran yang bisa disatukan dalam tema-tema tertentu (dari hasil eksplorasi tema) yang relevan. Proses ini akan menghasilkan penggolongan KD-KD dalam unit-unit tema.
Kompetensi dasar yang dapat dimasukkan ke dalam beberapa tema diletakkan ditengah (masuk ke dalam lingkaran dan diberi anak panah ke arah tema-tema yang sesuai).
Kompetensi dasar yang tidak dapat dimasuk ke dalam tema, sebaiknya diletakkan dibagian bawah (sesuai gambar)










PEMETAAN KOMPETENSI

KD
KD
KD-KD YANG TIDAK MASUK DALAM TEMA
KD
KD
KD
KD
SK
SK
SK
SK
SK
SK
TEMA
TEMA
TEMA
TEMA
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KOMPETENSI
YANG BISA MASUK KE
BEBERAPA
TEMA
BUATLAH PERENCANAAN JANGKA MENENGAH / UNIT LESSON (1 BLN) AMBIL SATU TEMA SEHINGGA MENGHASILKAN SILABUS

TUJUAN PEMBELAJARAN IPS:
Mengembangkan potensi Peserta Didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan melatih ketrampilan untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa diri sendiri atau masyarakat

RANCANG PEMBELAJARAN IPS TERPADU BERDASAR MODEL-2 AL:
Model integrasi IPS berdasarkan topik/ tema
Model integrasi IPS berdasar Kebutuhan Hidup
Model integrasi IPS berdasarkan masalah/penyimpangan sosial
Model integrasi IPS berdasarkan pengembangan potensi wilayah
Model integrasi IPS berdasarkan kepedulian sosial dll.

MATERI KULIAH 4 IPS TERPADU

KTSP: WUJUD KBK PADA LEVEL SEKOLAH

SUBJECT MATTER BASED
COMPETENCY BASED
ASUMSI: MENGUASAI IPTEK AKAN DAPAT MENERAPKAN DLM KEHIDUPAN
ASUMSI: YG PENTING MENGUASAI KOMPETENSI, ILMU SBG SUMBER SAJA
MATA KULIAH DITURUNKAN DR IPTEK YG SESUAI, MUTAKHIR
MATA KULIAH DITURUNKAN DR KOMPETENSI YG INGIN DIWUJUDKAN
MATA KULIAH “BERDIRI SENDIRI-SENDIRI” , PERANGKUMAN DISERAHKAN KPD MHS.
MATA KULIAH: BAGIAN DR PEMBENTUKAN KOMPETENSI LULUSAN, HARUS TERKAIT SATU DG LAINNYA
DALAM PRAKTIK KEDUA MODEL INI SERING DIGABUNGKAN

KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN KBK


CURRICULUM
(kompetensi yg
ingin dicapai)



LEARNING PROCESS
(proses kbm untuk
belajar mencapainya)


LEARNING
EXPERIENCES
(kompetensi yg
didapatkan dr kbm)
REAL LIFE IN
THE SOCIETY
(perannya spt apa?)

ILMU
PENGETAHUAN
NILAI & NORMA


URUTAN PENYUSUNAN KBK: MENGGUNAKAN ANALISIS TUGAS

TOPIC
REAL LIFE IN THE SOCIETY

GRADUATES
COMPETENCIES

SUB-COMPE-
TENCIES

LEARNING
OUT COMES


INSTRUCTIONS

SUBJECTS

LEARNING
EXPERIENCES

HUMAN’S
ROLE
SCIENCE+
NORM
ANALOGI ANALISIS KBK:
SKL sbg gambar rumah utuh…. Bagian rumah: pondasi, tembok, pintu dsb sbg mapel.
Mapel saat digabung hrs menjadi rumah …. Tdk boleh “lebih” dan tdk boleh “kurang”.
Digunakan prinsip “bagi habis”…. “tdk kelewatan”.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN …. APA KOMPETENSI YG DIMILIKI SISWA SAAT LULUS? … DITENTUKAN OLEH SEKOLAH BERDASAR VISI SEKOLAH + SKL NASIONAL (PERMEN 23/06)


APA KOMPETENSI YG DIMILIKI SISWA SAAT LULUS MAPEL ..… DITENTUKAN OLEH SEKOLAH BERDASAR ANALISIS TUGAS + SKL NASIONAL (PERMEN 23/06)

APA KOMPETENSI YG DIMILIKI SISWA SAAT LULUS TOPIK/POKOK BAHASAN ..… DITENTUKAN OLEH SEKOLAH BERDASAR ANALISIS TUGAS + SKL NASIONAL (PERMEN 22/06)

SUB KOMPETENSI,RINCIAN DARI S.K. ..… DITENTUKAN OLEH SEKOLAH BERDASAR ANALISIS TUGAS + SKL NASIONAL (PERMEN 23/06)

SKL - SP

SKL - MAPEL

STANDAR
KOMPETENSI

KOMPETENSI
DASAR

LAMA WAKTU BELAJAR YANG DIPERLUKAN
BAGAIMANA MODEL/METODA PEMBELAJARAN YG COCOK? …. AGAR SISWA MEMPEROLEH PENGALAMAN YG COCOK DG KD YG DIINGINKAN?

APA INDIKATOR YG DPT TERUKUR BAHWA SISWA SUDAH MENGUASAI KD TERSEBUT? ……. SEKOLAH MENENTUKAN SENDIRI


APA MATERI YG HARUS DIPELAJARI AGAR DAPAT MENCAPAI KD? ……. SEKOLAH MENENTUKAN SENDIRI

INDIKATOR
MATERI
AJAR
METODA/
MODEL
PEMBELAJARAN
BERAPA LAMA WAKTU BELAJAR YG DIPERLUKAN? …… SEKOLAH MENENTUKAN SENDIRI.



l KITA BELUM “KBK MURNI” ….. MAPEL TETAP ADA ……. SEKOLAH MENYUSUN SKL-SP (BOLEH MENAMBAH DARI SKL “BAKU”).
l SKL-SP DIRINCI KE DALAM MAPEL …. JIKA ADA “TAMBAHAN DLM SKL” …TENTU ADA TAMBAHAN DALAM SKL-MAPEL…
l JIKA ADA TAMBAHAN … BERARTI ADA TAMBAHAN SK DAN KD DLM SKL-MAPEL ….
l INDIKATOR, MATERI, MODEL PEMBELAJARAN, WAKTU …. DITENTUKAN SEKOLAH, TETAPI ADA BATASAN-BATASANNYA.

MATERI KULIAH 3 IPS TERPADU

PENGEMBANGAN KURIKULUM IPS

APA PENGERTIAN KURIKULUM DAN APA SILABUS?
APA PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM (KTSP)?
APA ACUAN OPRASIONAL DALAM MENYUSUN KTSP?
APA TUJUAN PENDIDIKAN – TSP ?
BAGAIMANA STRUKTUR & MUATAN KTSP?

PENGERTIAN KURIKULUM:
u SEPERANGKAT RENCANA DAN PENGATURAN MENGENAI TUJUAN, ISI, DAN BAHAN PELAJARAN SERTA CARA YG DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN TERTENTU.

PENGERTIAN SILABUS:
l SILABUS; RENCANA PEMBELAJARAN PADA SUATU DAN/ATAU KELOMPOK MATA PELAJARAN/TEMA TERTENTU YANG MENCAKUP STANDAR KOMPETENSI, KD, MATERI POKOK PEMBELAJARAN, KBM, INDIKATOR, PENILAIAN, ALOKASI WAKTU DAN SUMBER/BAHAN/ALAT BELAJAR.
l SILABUS MERUPAKAN PENJABARAN SK,KD KE DALAM MATERI POKOK/PEMBELAJARAN KBM, DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI UTK PENILAIAN.

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM/KTSP
BERPUSAT PD POTENSI, PERKEMBANGAN, KEBUTUHAN & KEPENTINGAN SISWA & LINGKUNGANNYA.
BERAGAM DAN TERPADU
TANGGAP THD PERKEMBANGAN IPTEKS
RELEVAN DGN KEBUTUHAN KEHIDUPAN
MENYELURUH DAN BERKESINAMBUNGAN
BELAJAR SEPANJANG HAYAT
SEIMBANG ANTAR KEPENTINGAN NASIONAL DAN DAERAH

ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KTSP
• Peningkatan imtak & akhlak mulia
• Peningkatan potensi,kecerdasan, dan minat sesuai dgn tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
• Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
• Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
• Tuntutan dunia kerja
• Perkembangan ipteks
• Agama
• Dinamika perkembangan global
• Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
• Kondisi sosial budaya masy setempat
• Kesetaraan jender
• Karakteristik satuan penndidikan

KOMPONEN TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
• Tujuan pendidikan TSP
Pen.das: meletakkan dasar kecerdasan,pengetahuan,kepribadian,
akhlak mulia serta ketermapilan utk hidup mandiri & mengikuti pen-
didikan lebih lanjut
Pen.ngah: tanpa meletakkan dasar – idem dito pen.das
Pen.jur: meningkatkan kecerdasan,pengetahuan,kepribadian,akhlak mulia keterampilan utk hidup mandiri – mengikuti pendidikan lebih lanjut
• Struktur dan muatan KTSP (SI) 5 klp mapel
(agama & akhlak mulia; kn&kepribadian: iptek; estetika; jasmani orkes)
• Kalender pendidikan (sesuai kebutuhan, karakteristik sek)

STRUKTUR DAN MUATAN KTSP
• Mata pelajaran
• Muatan lokal
• Kegiatan pengembangan diri
• Pengaturan beban belajar
• Ketuntasan belajar
• Kenaikan kelas dan kelulusan
• Penjurusan
• Pendidikan kecakapan hidup
• Pendidikan berbasis keunggulan lokal&global

PRINSIP DAN PENGEMBANGAN KTSP
• Ilmiah
• Relevan
• Sistematis
• Konsisten
• Memadai
• Aktual dan kotekstual
• Fleksibel
• Menyeluruh

MATERI KULIAH 2 IPS TERPADU

ADAKAH GAGASAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN IPS?
APAKAH DLM PIPS TERJADI INOVASI?
* MISAL: PENDEKATAN INKUIRY DALAM IPS SDH DILAKSANAKAN SEJAK ZAMAN ARISTOTELES ; YG MENERAPKAN ( IEH ) METODE INDUKTIF, EKSPERIMEN & HIPOTESISNYA. + UMPAN BALIK
APAKAH GAGASAN & PERBUATAN SELALU DIKATEGORIKAN INOVASI? APAKAH DGN MERUBAH KEMASAN BERARTI INOVASI?
MISAL: BELAJAR BERPROGRAMA, BELAJAR DGN SISTEM MODUL, SAL - CBSA (PAKEM – CTL), POE, MAJU BERKELANJUTAN, QUANTUM LEARNING, SEKOLAH KOMPREHENSIF, PEMECAHAN MASALAH, PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN, BELAJAR TUNTAS -> KESEMUANYA MENGANDUNG KONSEP TRAD.

APA PROBLEM YANG DIHADAPAI DALAM PEMBAHARUAN PIPS?
o BERHADAPAN DGN “BATU KARANG” KARENA KURANGNYA KEAHLIAN PARA SARJANA PENDIDIKAN, FASILITAS MINIM, MBS LEMAH, BUDAYA BELAJAR MSY INDONESIA IKLIMNYA KURANG KONDUSIF ?
o NUMAN SUMANTRI (1970 - 1992) MELAKU- KAN KONSEP PEMBAHARUAN TTG BATASAN + JATI DIRI PIPS-PKN; PENDEKATAN ANTAR; CROSS; TRANS- DISIPLINER DLM MENYUSUN BAHAN PENDIDIKAN UTK PENDAS; PENDEKAT PEMECAHAN MASALAH & INKUIRI DLL.

KENDALA DI LAPANGAN:
o KEAHLIAN AKADEMIK, FASILITAS PENDIDIKAN, MUTU BUKU PELAJARAN SERTA ADMINISTRASI & MANAJEMEN.
o LULUSAN LPTK = AHLI PENDIDIKAN ATAU AHLI BIDANG STUDI ? NYATANYA LEBIH CONDONG PD AHLI BIDANG STUDI => DP AHLI PENDIDIKAN – HAMPIR TDK TAMPAK DIPRAKTIKKAN TERUTAMA DLM MENERAP KAN TEORI-TEORI PENDIDIKAN => MULAI FILSAFAT PENDIDIKAN S.D. ASESMEN / EVALUASI PROSES & HASIL PENDIDIKAN.
o KURANG BERKEMBANGNYA HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARA MKU, MKDK, MKBS
o KURANGNYA RESPONS SCR PROFRSIONAL & AKADEMIK DR MSY ILMIAH PENDIDIKAN IPS.
o SUB-SUB DISIPLIN ILMU SOSIAL & TEKNIK CERAMAH SANGAT MENGUASAI KITA UTK TETAP MEMPERTAHANKAN SIKAP TRADISIONAL DLM TUGAS SEHARI-HARI SBG STAF PENGAJAR IPS = STAF PENGAJAR DI UNIVERSITAS YG TDK MENGENYAM ILMU-ILMU PENDIDIKAN.
o DLM MENYUSUN BAHAN PENDIDIKAN YG MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTER; CROSS DAN TRANS-DISIPLINER AGAR PIPS LEBIH REALISTIK DLM MENGHADAPI KENYATAAN SOSIAL – MATERINYA TEPAT GUNA UTAMANYA BAGI MEREKA YG TDK MELANJUTKAN KE PT
o BAHAN PEMBELAJARAN YG REALIATIK, SELAIN UTK MENCEGAH VERBALISME, JUGA UTK MENGEMBANGKAN BERPIKIR INTEGRATIF (INTEGRATIVE THINKING) DLM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN & KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH => SUATU KETERAMPILAN BERPIKIR YG SANGAT DIPERLUKAN BAGI SETIAP WNI.
o BUKU PELAJARAN/PAKET – TDK MENGIKUTI ALUR PENDEKATAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN & PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH => GURU SBG TRANSFORMATOR PENGETAHUAN # DIREKTUR/FASILITATOR PEMBELAJARAN YG KAYA DGN GAYA MENGAJAR & DILANDASI DG TEORI ILMU PENDIDIKAN & ILMU SOSIAL + MASALAH SOSIAL
o SIKAP ADMINISTRATOR PENDIDIKAN => KURANG MEMBERIKAN PERHATIAN PD GAGASAN PEMBAHARUAN – RUTINITAS JALAN = PUAS = MANDEG/GAGAL. RUBAH POLA PIKIR, POLA KERJA, KEBIASAAN HIDUP => PROFESIONAL.
o KEBIJAKAN PEMERINTAH; KELAYAKAN FASILITAS DLL

APA YANG HARUS DILAKUKAN/DIPERBUAT?
► TUANGKAN GAGASANMU LEBIH OPERASIONAL MELALUI RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) DARI 10 MASALAH YANG KITA HADAPI BERSAMA.
► BAGI 10 MASALAH ITU MENJADI TUGAS KELOMPOK AGAR PEMBAHASANNYA LEBIH MENDALAM, MELALUI RENCANA PROGRAM AKSI YANG LEBIH SIMULTAN – BERKELAJUTAN BAGI FAKULTAS; JURUSAN – HMJ – BEM FIS UNESA.

JAWABAN MAHASISWA
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE 1:
KEAHLIAN AKADEMIK, FASILITAS PENDIDIKAN, MUTU BUKU PELAJARAN SERTA ADMINISTRASI & MANAJEMEN.
ALTERNATIF:
Adanya tenaga pengajar yg profesional kompeten yg melahirkan lulusan yg kompeten
Bekerjasama dg instansi tt. Utk mengembangan fasilitas-2 penunjang guna mengembangkan pendidikan.
RTL:
Membuat klp studi utk menanggapi kebijakan pemerintah mendiskusikan masalah2 sosial, bedah buku. Sehingga menciptakan mhs yg berwawasan luas.
Membuat kebijakan yg tdk memberatkan mhs utk melunasi SOM shg dpt digunakan utk mengembangkan fasilitas.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE 2 :
LULUSAN LPTK = AHLI PENDIDIKAN ATAU AHLI BIDANG STUDI ? NYATANYA LEBIH CONDONG PD AHLI BIDANG STUDI => DP AHLI PENDIDIKAN – HAMPIR TDK TAMPAK DIPRAKTIKKAN TERUTAMA DLM MENERAP KAN TEORI-TEORI PENDIDIKAN => MULAI FILSAFAT PENDIDIKAN S.D. ASESMEN / EVALUASI PROSES & HASIL PENDIDIKAN.
ALTERNATIF:
Tanggap thd perkemb ipteks
Adanya pembaharuan dlm PBM sesuai dg prinsip perkemb kur.
RTL:
Adanya pelatihan intensif & terpadu
Guru hrs mengikuti perkemb. Zaman dlm PBM
Mempunyai metode pembel. Yg lebih inovatif (Pakem)
Lulusan LPTK diprioritaskan hrs menguasai mat kuliah yg berkaitan dgn ilmu pendidikan.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE 3:
KURANG BERKEMBANGNYA HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARA MKU, MKDK, MKBS
ALTERNATIF:
Ø Pengajaran MKU,MKDK dan MKBS lebih difokuskan pd bidangnya & dilakukan adaptasi utk menyesuaikan dg kur yg ada.
RTL:
Ø Diadakan lokakarya utk pengembangan sehubungan dg ketiga bidang kajian.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE 4
KURANGNYA RESPONS SCR PROFRSIONAL & AKADEMIK DR MSY ILMIAH PENDIDIKAN IPS.
ALTERNATIF:
a. Dlm PIPS lebih dikemb. & diperkenalkan pd msy, akademik PIPS itu perlu & berguna utk meningkatkan pengetahuan.
RTL:
Dlm penyajian materi tdk hanya teori saja, akan tetapi perlu diadakan observasi- shg siswa tdk merasa bosan. Karena selain mendapatkan materi pelajaran siswa juga mendptkn pengalaman.
Dlm mengembangkan PIPS scr profesional guru & siswa diharapkan aktif segala KBM shg menghasilkan siswa yg kritis.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE 5
SUB-SUB DISIPLIN ILMU SOSIAL & TEKNIK CERAMAH SANGAT MENGUASAI KITA UTK TETAP MEMPERTAHANKAN SIKAP TRADISIONAL DLM TUGAS SEHARI-HARI SBG STAF PENGAJAR IPS = STAF PENGAJAR DI UNIVERSITAS YG TDK MENGENYAM ILMU-ILMU PENDIDIKAN.
ALTERNATIF:
Mengadakan pelatihan guru ttg model-2 pembelajaran utk meningkatkan profesionalisme guru.
RTL:
Mewajibkan guru melakukan / menerapkan metode pembelajaran yg lebih bervariasi/menantang siswa berpikir kritis, kreatif yg tentunya sesuai dg topik pembelajaran dlm melaksanakan tugas sehari-hari
Diadakan pengawasan & kontrol diperketat dr pihak sekolah
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE 6:
DLM MENYUSUN BAHAN PENDIDIKAN YG MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTER; CROSS DAN TRANS-DISIPLINER AGAR PIPS LEBIH REALISTIK DLM MENGHADAPI KENYATAAN SOSIAL – MATERINYA TEPAT GUNA UTAMANYA BAGI MEREKA YG TDK MELANJUTKAN KE PT
ALTERNATIF:
Memberikan pelatihan materi pd peserta didik utk mengasah keterampilan mereka berupa peraltihan menjahit, tata boga, tata busana & pertukangan dll
Memberikan praktik-2 yg lebih banyak selain teori yg diberikan
RTL:
a. Calon pendidik juga harus diberikan pelatihan yg lebih khusus agar dpt memberi manfaat bagi siswa utk dpt menghasilkan karya utk bekal hidup
b. Mengadakan kegiatan ekstra kur – sbg pendukung materi
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE7:
BAHAN PEMBELAJARAN YG REALIATIK, SELAIN UTK MENCEGAH VERBALISME, JUGA UTK MENGEMBANGKAN BERPIKIR INTEGRATIF (INTEGRATIVE THINKING) DLM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN & KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH => SUATU KETERAMPILAN BERPIKIR YG SANGAT DIPERLUKAN BAGI SETIAP WNI.
ALTERNATIF:
Membuat kajian diskusi
Dpt mengamati & mencari jalan keluar
Bahan pembelajaran tdk hanya teori shg siswa dpt integratif thingking
Guru lebih kreatif & inovatif dlm mengadop pembelajaran utk mencegah verbalisme & kejenuhan dlm PBM
RTL:
Perserta didik terjun lgs ke lap. Mengamati realitas sosial yg terjadi
Mengajak peserta didik mencari-mengamati mencari solusi masalah yg sdg berkembang & tdk jauh dari PIPS
Peserta didik dpt menyatakan pendapatnya tdk berdasarkan teori saja, shg hasil pemikiran siswa dpt dijadikan acuan suatu pemikiran yg baru.
Membuat media-2 pembel yg lebih menarik dlm memotivasi siswa utk lebih giat belajar.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE8:
BUKU PELAJARAN/PAKET – TDK MENGIKUTI ALUR PENDEKATAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN & PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH => GURU SBG TRANSFORMATOR PENGETAHUAN # DIREKTUR/FASILITATOR PEMBELAJARAN YG KAYA DGN GAYA MENGAJAR & DILANDASI DG TEORI ILMU PENDIDIKAN & ILMU SOSIAL + MASALAH SOSIAL
ALTERNATIF:
Buku hrs berorientasi pd keilmuan
Guru tdk hrs terpaku pd buku – mengembangkan sumber belajar lain.
Penerbit hrs dpt menyeleksi karya-2 yg akan diterbitkan
RTL:
Mengadakan bedah buku
Mengadakan pelatihan guru
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE9:
SIKAP ADMINISTRATOR PENDIDIKAN => KURANG MEMBERIKAN PERHATIAN PD GAGASAN PEMBAHARUAN – RUTINITAS JALAN = PUAS = MANDEG/GAGAL. RUBAH POLA PIKIR, POLA KERJA, KEBIASAAN HIDUP => PROFESIONAL.
ALTERNATIF:
Memberikan pelatihan guru sesuai dg mapelnya
Memberikan pelayanan yg relevan sesuai bidangnya
Menempatkan karyawan sekolah sesusai tugasnya
Meningkatkan kesejahteraan guru
RTL:
Setiap 1 sm dilakukan monitoring 2 kali
Setiap guru mapel membuat silabus, RPP, dan evaluasi guna mencapai pembelajaran yg efektif
Pihak sekolah memberikan tunjangan yg sesuai.
Setiap guru mapel diberikan pelatihan khusus oleh dinas pendidikan
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE10:
10.KEBIJAKAN PEMERINTAH; KELAYAKAN FASILITAS DLL
ALTERNATIF:
Dosen & mhs saling berperan aktif dlm proses pelaksanaan pendidikan
Antara elite birokrasi & mhs hrs proaktif & tanggap dlm merealisasikan APBN/APBD
Birokrasi hrs transparan mengenai keuangan
RTL:
Membuat klp diskusi utk menanggapi kebijakan pememrintah ttg fasiliotas pendidikan
Bekerjasama dg kampus lain utk meningkatkan fasilitas pendidikan
Birokrasi membuat kebijakan yg tdk memberatkan mhs.